Dampak El Nino, Harga Beras Premium di Kalimantan Barat Naik

Pj Gubernur Kalbar, Harisson pantau stok dan harga pangan

Pontianak, IDN Times - Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson Azroi melakukan kunjungan memantau stok dan harga pangan ke pasar tradisional, yakni Pasae Flamboyan Pontianak, pada Jumat (15/9/2023). Harisson meninjau sejumlah stok dan harga pangan, mulai dari stok daging, telur, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya yang tersedia di pasar tersebut.

“Jadi memang salah satu tugas saya ini adalah dalam rangka pengendalian inflasi, jadi saya sebagai Pj Gubernur perlu untuk turun ke pasar-pasar untuk melihat harga bahan pangan langsung,” jelas Harisson.

1. Harga beras premium naik

Dampak El Nino, Harga Beras Premium di Kalimantan Barat NaikPj Gubernur Kalbar, Harisson saat mengecek beras medium yang ada di gudang Bulog Kalbar. (IDN Times/Teri).

Harisson menyebutkan harga beras premium di pasar tradisional terpantau naik. Kenaikan beras premium dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) semula Rp13.300 menjadi 14.400, terdapat kenaikan Rp1.100 harga beras di Pontianak. Namun harga beras premium di pasar tradisional beragam, tergantung dari merk beras tersebut. Para pedagang terpantau ada yang menjual beras premium hingga Rp16 ribu.

“Ada yang naik menjadi Rp15.500, ada yang Rp16 ribu tergantung merek dari beras premium,” ungkap Harisson.

Sedangkan beras medium, kata Harisson, terpantau harga stabil yakni mulai Rp11.400 hingga Rp11.500. Tak ada kenaikan harga yang signifikan untuk beras medium di pasar tradisional.

“Tadi dalam pantauan kita kalau untuk beras yang medium kalau HET-nya Rp11.500, jadi masih sesuai harganya. Jadi yang perlu digarisbwahi beras yang medium, beras mediumnya terkendali bahkan di bawah HET,“ papar Harisson.

Baca Juga: Protes Kebakaran Hutan, Seniman Pontianak Melukis dengan Jelaga

2. Cadangan beras Bulog sebanyak 14 ribu ton sampai akhir tahun 2023

Dampak El Nino, Harga Beras Premium di Kalimantan Barat NaikPj Gubernur Kalbar, Harisson mengunjungi pasar tradisional untuk mengecek stok dan harga bahan pangan di Pontianak. (IDN Times/Teri).

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar, Bambang Prihatmoko mengatakan, Bulog Kalbar sudah mempersiapkan sebanyak 14 ribu ton beras cadangan yang cukup hingga akhir tahun 2023.

“InsyaAllah bisa menjaga kestabilan harga. Seluruh Kabupaten Kota terutama pasar tradisional, pengecer, dan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dijual dengan kemasan akhir 5 kilogram,” terang Bambang.

Hingga saat ini, Bulog Kalbar juga sudah menyalurkan beras sebanyak 11.900 ton se-Kalbar. Bantuan beras kepada masyarakat ini huga salah satu upaya untuk mengendalikan harga pasar, terutama pada beras medium.

“Karena rata-rata penjual itu menjulanya di bawah HET, karena memang aturannya seperti itu, dan yang didistribusikan Bulog adalah beras medium,” jelas Bambang.

3. El Nino jadi salah satu penyebab beras premium naik

Dampak El Nino, Harga Beras Premium di Kalimantan Barat NaikPemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar, Bambang Prihatmoko (kiri ujung), Pj Gubernur Kalbar, Harisson (tengah), Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Mineral Kalbar, Syarif Kamaruzaman (kanan). (IDN Times/Teri).

Setelah mengunjungi pasar tradisional, Harisson langsung menyambangi Gudang Beras Bulog Kalbar yang berada di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Fenomena badai El Nino, kata Harisson, akan diantisipasi. Di antaranya seperti menjaga stok beras hingga badai tersebut selesai.

“El Nino akan kita antisipasi di antaranya Bulog, tentu saja kita akan menyiapkan stoknya untuk menanggulangi El Nino. Hari ini kita meninjau Gudang Bulog. Saya mau mengecek betul tidak yang dilaporkan oleh kepala Bulog kita ini,” ucap Harisson.

Hasil dari koordinasi dengan Disperindag Kalbar, ada kenaikan HET semula Rp13.300 menjadi Rp14.400, ada kenaikan berkisar Rp1.100. Tak hanya itu, Harisson juga sebut ada pengurangan penjualan beras premium ke distributor ke pedagang eceran.

“Semula bisa ambil 300 kilogram, menjadi 200 kilogram. Hal ini disebabkan pasokan beras premium berkurang di pasar global dan adanya Badai El Nino,” tutupnya.

Baca Juga: Tolak Bala Bencana, Warga Pontianak Gelar Robo-Robo di Pinggir Sungai

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya