Tolak Bala Bencana, Warga Pontianak Gelar Robo-Robo di Pinggir Sungai

Robo-robo adalah tradisi tahunan warga Kalbar

Pontianak, IDN Times - Warga Kalimantan Barat (Kalbar) di sejumlah daerah saat ini sedang merayakan budaya robo-robo. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya untuk menjaga tradisi dan budaya setempat.

Robo-robo sendiri adalah suatu kegiatan makan bersama yang dilakukan oleh sejumlah orang, duduk bersila dan saling berhadapan di sepanjang jalan. Makanan yang disajikan pun tak sembarangan, ada kue-kue hingga makanan khas Pontianak.

Tradisi ini merupakan ritual tahunan dan digelar setiap hari Rabu pada akhir bulan Safar dalam kalender Islam, sebagai wujud rasa syukur serta doa bersama menolak bala dan bencana.

1. Robo-robo di Pontianak digelar di Kampung Nelayan

Tolak Bala Bencana, Warga Pontianak Gelar Robo-Robo di Pinggir SungaiWarga duduk bersila untuk mengikuti Robo-robo. (IDN Times/Prokopim)

Jalan Tanjung Harapan Kampung Nelayan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur. Di hadapan mereka terhampar berbagai jenis kue tradisional khas Pontianak, mulai dari ketupat, klepon, gamat, apam, putu mayang, dokok-dokok, lepat ubi dan masih banyak lagi kue-kue tradisional lainnya.

Pemandangan yang tak biasa ini dalam rangka memeriahkan robo-robo yang menjadi tradisi budaya di Kota Pontianak setiap tahunnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir di tengah-tengah warga larut dalam suasana akrab dan saling bersenda gurau sambil menikmati hidangan yang tersaji. Bagi Edi, robo-robo merupakan tradisi yang mengandung nilai-nilai budaya di masyarakat.

Salah satunya berbagi makanan dengan sesama.

Baca Juga: Imbas Kabut Asap Kebakaran Hutan, Sekolah di Pontianak Diliburkan

2. Wali Kota Pontianak harap kegiatan ini jadi kegiatan budaya kreatif

Tolak Bala Bencana, Warga Pontianak Gelar Robo-Robo di Pinggir SungaiWali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyapa siswa-siswa SD yang turut mengikuti kegiatan Robo-robo. (IDN Times/Prokopim).

Dalam kesempatan itu, Edi berharap agar kegiatan robo-robo ini tak hanya dilakukan oleh warga sekitar saja. Namun lebih jauh, dia harap agar orang lain di luar sana juga dapat menyaksikan atau mengikuti robo-robo tersebut.

“Mudah-mudahan ini jadi tradisi yang terus dipertahankan, dan setiap tahun dilakukan inovasi-inovasi yang tidak hanya diikuti masyarakat sepanjang Jalan Tanjung Harapan ini, tapi juga diikuti masyarakat lain dan bisa jadi salah satu kegiatan budaya kreatif,” ungkap Edi kepada awak media, Rabu (13/9/2023).

3. Edi minta robo-robo dapat dikemas dengan menarik untuk daya tarik wisata

Tolak Bala Bencana, Warga Pontianak Gelar Robo-Robo di Pinggir SungaiSiswa-siswa SD turut memeriahkan Robo-robo. (IDN Times/Prokopim).

Selain sebagai sebuah tradisi, Edi juga berpesan agar kegiatan robo-robo ini selanjutnya dapat dikemas dengan menarik hingga memunculkan daya tarik terhadap wisatawan yang datang ke Pontianak.

"Saya minta tahun depan Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahraga (Disporapar) Kota Pontianak bisa menganggarkan kegiatan robo-robo supaya lebih meriah,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Pontianak, Rizal menjelaskan, ke depan pihaknya akan menata kembali kegiatan robo-robo lebih semarak serta berkolaborasi dengan pemangku kebijakan lainnya. Lokasi robo-robo tetap berada di sekitar tepi sungai Kelurahan Banjar Serasan. Tujuannya untuk memperkuat brand robo-robo di pinggiran sungai tersebut.

“Pusatnya di sini (Banjar Serasan), diikuti seluruh masyarakat Pontianak. Tamu yang datang diharapkan datang dari mancanegara. Program ini harus masuk kalender event Disporapar,” paparnya,” tutupnya.

Baca Juga: Sleep Call Roadshow ke Pontianak, Fajar Beberkan Sifat Rachel Vennya

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya