Disporapar Kalbar Minta Pengelola Perhatikan Keselamatan Wisatawan

Harus berikan rasa aman untuk pengunjung

Pontianak, IDN Times - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mulai menyoroti sisi keselamatan di sejumlah destinasi wisata. Menyusul viralnya jembatan kaca yang rusak dan menelan korban jiwa di Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) di Kabupaten Kota setempat untuk memperhatikan keselamatan pengunjung.

Destinasi di Kalbar sendiri juga kerap kali terjadi kecelakaan. Seperti baru-baru ini seorang pria tenggelam di Riam Parangek, Kabupaten Bengkayang, pada (1/10/2023). Wisatawan tenggelam di pantai, hingga timbulnya buaya di pantai.

“Sejak kemarin, ada sejumlah kecelakaan, di Temajuk, di Riam, Sambas ada buaya itu kita terus berkoordinasi dengan Kabupaten Kota,” ungkap Windy, Sabtu (4/11/2023).

1. Ingatkan pengelola wisata soal keselamatan pengunjung

Disporapar Kalbar Minta Pengelola Perhatikan Keselamatan WisatawanKadisporapar Kalbar, Windy Prihastari. (IDN Times/Teri).

Dengan adanya kecelakaan di sejumlah tempat wisata di Kalbar, Windy menegaskan agar setiap Kabupaten Kota serta pengelola tempat wisata dapat terus memantau keselamatan para pengunjungnya.

“Kita minta memang di Riam atau di pantai harus ada penjaganya, memang ada SOP dalam satu destinasi maka kita perlu menjaga keselamatan di destinasi itu. Maka setiap kali pertemuan sudah ada pertemuan itu, misal harus ada penjaga pantai dengan jarak tertentu, mereka juga harus standby,” papar Windy.

Windy juga sudah berkoordinasi dan meminta pengelola untuk memonitor setiap destinasi. Bahkan sejak pandemik Covid-19, Disporapar Kalbar juga mengeluarkan surat perlindungan untuk para wisatawan.

“Permainan-permainan yang ada itu harusnya dipantau terus, jangan smpai lepas atau terjatuh gitu. Nah Kabupaten Kota harus memerhatikan itu agar menjaga keselamatan wisatawan. Kami sudah koordinasi dengan pihak kabupaten dan kota, untuk surat edaran juga sudah kita sampaikan bahwa pentingnya menjaga keselamatan para wisatawan setiap destinasi,” sebutnya.

Baca Juga: Eceng Gondok Mengganggu Transportasi Sungai di Banjarmasin

2. Buaya masih jadi ancaman di sejumlah destinasi wisata di Kalbar

Disporapar Kalbar Minta Pengelola Perhatikan Keselamatan WisatawanDestinasi wisata di Kapuas Hulu, Danau Sentarum. (IDN Times/Teri).

Munculnya buaya di pantai menjadi salah satu ketakutan para wisatawan untuk datang ke sana. Contoh terdekat, belum lama ini seekor buaya muncul di pantai daerah Sambas. Setelah munculnya buaya, pihak pengelola langsung menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menyelamatkan buaya tersebut.

“Kalau buaya kemarin memang pihak pengelola wisata langsung menelepon pihak BKSDA jadi itu langsung diselesaikan lah. Tapi kalau tiba-tiba buaya itu datang, kita juga tidak bisa hindari ketika buaya itu muncul,” ucap Windy.

Windy meminta kepada wisatawan yang akan datang ke Kalbar untuk tidak takut karena pihaknya sudah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk membuat tim atau posko keselamatan pada masing-masing destinasi.

“Wisatawan tidak perlu khawatir untuk datang ke sana. Sekarang wisatawan kan sudah pintar-pintar sebelum datang kesana tentunya sudah searching, jangankan keselamatan, mereka juga akan memikirkan apa yang akan didapatkan di sana,” ungkapnya.

3. Pengelola wisata di Kalbar utamakan keselamatan pengunjung

Disporapar Kalbar Minta Pengelola Perhatikan Keselamatan WisatawanDestinasi wisata pantai di Kabupaten Bengkayang. (IDN Times/Teri).

Melihat peristiwa jembatan kaca yang pecah, pengelola wisata di Kalbar terus melakukan pengawasan terkait keselamatan para pengunjung. Contohnya destinasi wisata di Kabupaten Sintang, yakni wisata Bukit Kelam.

Staf Pengelola Bukit Kelam, Gustaman mengatakan pihaknya selalu mengimbau terkait keselamatan, kebersihan sampah, vandalisme, hingga imbauan untuk menjaga kelestarian alam.

“Setiap tamu wajib membeli tiket masuk, tiket masuk include dengan asuransi jiwa. Tamu yang akan melakukan pendakian wajib didampingi oleh pemandu yang sudah disertifikasi. Setiap pendaki wajib menggunakan perlengkapan safety sesuai SOP pendakian, 1 pemandu maksimal memandu 5 orang tamu,” paparnya.

Gustaman memastikan bahwa setiap pendaki itu selalu dibriefing sebelum melakukan pendakian oleh para pemandu. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga keselamatan para wisatawan.

Baca Juga: Kurir Narkoba di Pontianak Selundupkan Sabu 1 Ons di Lubang Anus

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya