Puluhan Jenis Durian Dipamerkan di Festival Buah Khas Kalimantan Barat

Ada juga buah-buahan khas lain yang dipamerkan

Pontianak, IDN Times - Puluhan buah hulu atau khas Kalimantan Barat (Kalbar) dipamerkan dalam ajang Festival Buah dan Florikultura 2023. Salah satu yang dipamerkan adalah buah durian dengan berbagai jenis. Kegiatan ini digelar di Komplek Ahmad Yani Mega Mall Pontianak.

Kegiatan ini diselnggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar pada tahun 2023. Festival ini dimulai pada 15 November hingga 19 November 2023. Tujuan dari festival ini adalah untuk meningkatkan value atau nilai dari produk lokal dan florikultura khas kalimantan barat.

1. Ajang kenalkan buah hulu ke masyarakat

Puluhan Jenis Durian Dipamerkan di Festival Buah Khas Kalimantan BaratSejumlah pengunjung meliat dan mengenal berbagai buah dari daerah Kalbar. (IDN Times/Teri).

Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson berharap dengan adanya kegiatan ini agar seluruh jenis buah-buah dari Kalimantan Barat dapat dikenal oleh masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Ini kita berupaya untuk dieksplore, dibudidayakan, dikembangkan dan diperkenalkan dengan masyarakat, baik di Kalbar maupun di luar Kalbar maupun di Internasional. Dalam rangka seperti ini dengan melalui festival-festival, kita perkenalkan buah-buah asal Kalbar,” ungkap Harisson, Kamis (16/11/2023).

Dirinya meyakini bahwa dengan adanya festival buah seperti ini, buah Kalbar dapat dikenal oleh masyarakat luar. Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi Kalbar,  khususnya para Petani atau Pekebun.

"Dengan diperkenalkan beginikan, daya jualnya akan lebih tinggi dan akhirnya akan meningkatkan pendapatan dari petani atau pekebun," sebutnya.

Baca Juga: Penyakit DBD Mengancam di Pontianak, Tembus 108 Kasus dan 1 Meninggal

2. Buah durian jadi ikon Kalbar

Puluhan Jenis Durian Dipamerkan di Festival Buah Khas Kalimantan BaratPj Gubernur Kalbar, Harisson dan Forkopimda melihat pameran buah durian yang diperlombakan. (IDN Times/Teri).

Harisson menyebutkan, bahwa Kalbar memiliki banyak sekali ikon buah yang dikenal di beberapa daerah Kalbar. Salah satunya adalah buah durian. Buah durian di Kalbar juga memiliki banyak jenis.

“Jadi sementara kita ada durian, kemudian kalau di Singkawang itu kan ada alpukat, di Sambas itu ada jeruk, kemudian ada langsat atau kalau di luar Provinsi Kalbar dikenal dengan istilah buah duku. Ini sebenarnya bisa menjadi ikonnya Kalbar,” ungkap Harisson.

Dalam kegiatan ini, Harisson juga akan berupaya agar hasil-hasil buah di Kalbar dapat diekspor ke negara lain mau pun daerah di luar Kalbar. Diperkiraan harga jualnya juga tetap baik.

“Kita berupaya menjalankan prosedur sesuai dengan peraturan dan bagaimana prosedur kita mengekspor menjual ke daerah atau ke negara lain agar harganya tetap bagus,” sebutnya.

3. Kalbar punya sumber plasma terbesar di Indonesia

Puluhan Jenis Durian Dipamerkan di Festival Buah Khas Kalimantan BaratDirektur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Liferdi Lukman. (IDN Times/Teri).

Dalam kegiatan itu, hadir pula Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Liferdi Lukman, dia mengatakan bahwa Kalbar memiliki sumber plasma terbesar di Indonesia. Tak sedikit jenis durian dapat dihasilkan di Bumi Khatulistiwa ini.

“Ada 50 jenis durian itu ada di Kalbar, oleh karena itu potensi genetik yang luar biasa di Kalbar ini perlu kita gali kemudian kita kembangkan. Kita hadir disini (Kementerian Pertanian) untuk mendorong dan mensupport potensi daerah yang dimiliki Kalbar ini,” jelas Lukman.

Dalam festival ini ada puluhan jenis durian asal Kalbar diperlombakan. Dirinya mengungkapkan jika nanti hasil dari Festival Durian yang diperlombakan ini sudah mendapatkan hasil, maka Kementerian Pertanian akan berupaya mengembangkan durian terbaik tersebut.

“Jadi, kalau nanti hasil festival ini sudah didapatkan durian yang terbaik, setelah itu harus langkah-langkah yang terukur, mulai dari perbenihannya. Kita harus siapkan industri perbenihan sekelas masif dan kita kembangkan durian yang terbaik ini,” ungkapnya.

“Kemudian kita siapkan blok fondasinya sebagai sumber perbenihan. Karena kita juga sudah mencoba mendatangkan para konsumen, para investor. Ternyata, mereka lebih menyukai durian asli Indonesia daripada durian-durian dari Thailand, dari Malaysia, seperti itu. Ya, tergantung pasarnya”, lanjut Lukman.

Lukman juga mengakui dengan melakukan beberapa penelitian terhadap investor durian bahwa beberapa pasar Negara lain memiliki ciri khas rasa tersendiri.

"Jadi, kalau misalnya pasarnya Cina, mereka suka durian yang manis tapi ada pahit-pahitnya, mungkin kalau di Jakarta itu cuma cukupnya manis saja. Tapi misalnya kalau pasarnya Jepang, mereka alergi dengan aroma, Eropa alergi dengan aroma. Jadi oleh karena itu di Kalbar ini juga punya durian yang tidak beraroma,” tukasnya.

Baca Juga: Ketua BEM UI Terpaksa Pulang ke Pontianak usai Keluarga Diintimidasi

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya