Dinkes Balikpapan Tawarkan Vaksinasi Anak saat Libur Sekolah

18 Des 2021, 15:23 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty meninjau Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di BSSC Dome, Balikpapan. (IDN Times/ Fatmawati)

Balikpapan, IDN Times - Banyak permintaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun pasca kick off beberapa waktu lalu di Balikpapan. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan akhirnya kembali membuka vaksinasi untuk anak usia SD di Sentra Vaksinasi, BSSC Dome. Pelaksanaan vaksinasi anak ini juga bersamaan dengan vaksinasi dosis dua Pfizer untuk dewasa di gedung Dome pada Sabtu (18/12/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menerangkan, sejak kick off Rabu (15/12/2021) lalu sampai kini, hampir 4.000 anak usia 6-11 tahun sudah divaksinasi.

"Sekitar 4-5 persen dari sasaran. Mungkin yang masih menyulitkan adalah anak-anak yang dalam kondisi libur," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.

1. Dinkes tawarkan sekolah lakukan vaksinasi COVID-19 selama masa libur

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty (IDN Times/ Fatmawati)

Dia menjelaskan bahwa pihaknya menawarkan pada sekolah, apakah memungkinkan anak-anak diundang ke sekolah untuk mendapatkan vaksinasi dalam kondisi libur seperti saat ini. Sebab itu dinilai cukup efektif untuk mempercepat vaksinasi bagi anak.

"Apa bisa berkumpul atau tidak. Kalau memang tidak bisa berkumpul di sekolah maka kami fasilitasi dengan memberi pelayanan di sentra vaksinasi seperti hari ini," jelas Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.

Dia mengatakan bahwa target pada hari ini untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun adalah 1.500 sasaran. Meski demikian, bisa saja petugas menyelesaikan untuk 3.000 dosis. Dalam pelaksanaan vaksinasi anak ini kuota hanya untuk 50 persen dari jumlah biasanya di tempat itu.

"Namun pada anak kita juga harus perhatikan kapasitas gedung. Karena mereka juga membawa orang tuanya," tutur Dio.

2. Minta orang tua sosialisasikan tentang vaksinasi pada anak

Vaksin anak usia 6-11 tahun di Balikpapan. (IDN Times/ Fatmawati)

Dalam pelaksanaan vaksinasi anak ini, tentunya tak sedikit juga anak yang takut disuntik. Sehingga perlu perlakuan khusus. Dio menyebutkan bahwa pihaknya meminta orang tua dan guru terlebih dahulu memperkenalkan anak terhadap vaksinasi tersebut.

"Kan mereka orang terdekat yang dapat memberi pemahaman kepada anak. Kami juga menekankan jangan membohongi anak dengan mengatakan ini tidak sakit dan sebagainya. Disampaikan saja, bahwa mereka akan disuntik menggunakan jarum kecil, sakit tapi tidak lama dan tidak berbahaya," katanya.

Menurutnya, yang terpenting adalah pemahaman anak-anak bawah vaksinasi ini dilakukan untuk kesehatan mereka. Pihaknya juga menyiapkan tim yang lebih banyak dari biasanya agar anak tidak lama menunggu.

3. Gunakan vaksin sinovac untuk anak

Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt

Ditambahkannya, memang saat ini vaksin sinovac terfokus digunakan untuk anak-anak. Sebab pilihan jenis vaksin untuk dewasa cukup banyak. Ada Pfizer, Astra Zeneca, dan Moderna. Sehingga dalam rangka percepatan perlu dilakukan strategi.

"Kita fokus gunakan sinovac pada anak. Namun jika ada orang dewasa yang membutuhkan dosis satu sinovac, misal karena ada indikasi tidak bisa menggunakan vaksin lainnya, akan kita bantu," katanya.

Dirinya juga menambahkan, sejauh ini tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak. Dan pihaknya juga telah berpesan pada orang tua, apabila terjadi demam atau reaksi ringan lainnya, bisa memberikan anak paracetamol.

"Jadi bisa juga vaksinasi anak di puskesmas. Jadwalnya tiap Selasa dan Kamis. Silakan buka link Puskesmas terdekat dan mengikuti panduan mendaftar," tandasnya.