Komplotan Perampok Rumah Mewah Balikpapan, Juga Beraksi di Malaysia

Polisi menamai komplotan perampok ini sebagai kelompok Nusa Tenggara Barat. Empat tersangka lainnya berinisial ASD, JI, IS, dan ASA yang punya peran masing-masing. 

Tiga orang yang bertugas menyatroni rumah hingga menguras harta benda korban. Sedangkan seorang lagi memantau kondisi lingkungan kehadiran security maupun aparat kepolisian.  

Dalam melakukan aksinya, mereka terlebih dulu mengincar target sasaran rumah yang akan dirampok. Kemudian setelah ditentukan, mereka pun mulai beraksi antara pukul 01.00 Wita hingga pukul 02.00 Wita.

Selama beraksi di Balikpapan, komplotan ini menyatroni dua perumahan mewah di Balikpapan, yakni Regency Residence dan Balikpapan Baru. 

Perampokan pertama di Regency Residence menyekap dua orang korban warga Tiongkok inisial ZL dan ZZ, Kamis (29/7/2021). Di lokasi pertama, perampok ini menggasak barang-barang berharga seperti perhiasan emas, jam tangan mewah, dan uang tunai Rp5 juta. 

Tidak berselang lama, mereka pun menyasar rumah kedua di Perumahan Balikpapan Baru dengan menyekap korban inisial SN yang sedang tinggal sendirian, Sabtu (31/7/2021). Para pelaku lantas menggondol barang-barang korban seperti jam tangan, perhiasan, kamera, dan uang tunai Rp7 juta. 

Para pelaku selalu mengenakan topeng penutup muka serta sarung tangan guna mengaburkan penyidikan kasusnya. 

Dalam proses penyelidikan, polisi mencurigai tersangka SD warga Balikpapan yang diduga sebagai otak perampokan mewah. Tim Jatanras Polda Kaltim pun meringkus tersangka ini yang ternyata tinggal di Perumahan Regency Residence. 

Nah, dalam pemeriksaan akhirnya diketahui nama-nama baru pelaku lain, yakni ASD, JI, IS, dan ASA yang sudah kabur ke Batam. Selama sepekan tersebut, Polda Kaltim berhasil meringkus empat tersangka tersisa di Batam dibantu kepolisian setempat pada 17 Agustus 2021. 

Para tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan timah panas saat mencoba memberikan perlawanan pada petugas. 

“Pelaku yang ditangkap di Batam ini melakukan perlawanan saat hendak ditangkap dan diminta menunjukkan barang buktinya, oleh sebab itu diberikan tindakan tegas dan terukur,” tegas Hariyanto.

Dalam pemeriksaan terungkap bahwa para tersangka sudah beraksi di sejumlah tempat. Bahkan, mereka sempat pernah tiga kali melakukan perampokan di Johor Baru dan Kuala Lumpur Malaysia pada tahun 2014 dan 2018. 

Dalam melakukan aksinya di Malaysia, pelaku berpura-pura bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit. Di sana lah mereka merencanakan dan langsung beraksi.

“Yang diincar barang berharga dan uang tunai,” sebutnya.

Tidak berhenti sampai di situ, para pelaku juga beberapa kali beraksi di dalam negeri, diantaranya Kuningan Jawa Barat, Surabaya Jawa Timur, Balikpapan dan Burerang Kepulauan Riau. 

“Sistem mereka habis melakukan aksi langsung kabur ke luar daerah,” ujar Direktur Reserse Umum Polda Kaltim Komisaris Besar Pol Subandi. 

Hingga diketahui pula bahwa para tersangka merupakan residivis atas perkara sama kasus pencurian dengan kekerasan. Ternyata, mereka baru saja menghirup udara kebebasan dari Lembaga Pemasyarakatan di Jawa Barat. 

“Mereka ini residivis kasus yang sama (perampokan), setelah keluar mereka beraksi di Surabaya kemudian kabur menggunakan kapal laut ke Balikpapan,” tutur Subandi. 

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan kasus perampokan ini. Karena tidak menutup kemungkinan ada pelaku lainnya yang masih berkeliaran.

Akibat perbuatannya polisi mengganjar para pelaku dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman seumur hidup.