Sambut Hari Buruh, Komunitas SavePPU Gelar PPU Mods Mayday 2022

Robbi mengaku memindahkan acara yang semestinya di awal bulan Mei kemudian digelar di akhir bulan Mei. Karena di awal bulan Mei bertepatan dengan perayaan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. 

Agar penyelenggaraan PPU Mods Mayday 2022 tersebut berjalan sesuai harapan dan rencana.

“Kegiatan ini bukan pertama kali dilakukan, pada 2021 lalu juga sempat dilakukan namun dengan rangkaian acara yang berbeda. Kali ini aksi yang akan dilakukan lebih berfokus pada pengenalan PPU, yang ditunjuk sebagian wilayah ibu kota nusantara (IKN),” tuturnya.

Untuk diketahui, ungkap Robbi, tahun lalu komunitas ini juga melaksanakan kegiatan serupa, namun hanya berparade di Kecamatan Penajam saja. Tetapi kali ini komunitas vespa PPU juga melibatkan skuteris dan all bikers yang ada di PPU serta sekitarnya dengan rute dari wilayah paling selatan PPU, Babulu ke wilayah paling utara PPU, yakni Penajam.

“Selain berparade, event juga akan dimeriahkan dengan panggung musik, nonton bareng, eksibisi kopi, bazaar thrifting, best mods dresscode sharing sessions dan masih banyak lagi,” tukasnya. 

Bahkan, terangnya, panitia pun banyak mengajak dan melibatkan kalangan pengusaha muda, hal itu sebagai salah satu bentuk dorongan pemulihan ekonomi pasca pandemik COVID-19.

Sementara itu, Koordinator Komunitas SavePPU, Yusuf Efendy menambahkan, tujuan utama kegiatan ini, adalah untuk menunjukkan eksistensi komunitas pencinta motor yang ada di Benuo Taka, nama lain Kabupaten PPU.

Bahwa kumpulan ini bukan hanya sekadar ajang kebut-kebutan saja, namun bisa melakukan hal positif.

"Selain itu, ada histori panjang yang melatarbelakangi kegiatan ini. Jadi kami ingin menghidupkan aksi ini, dan rencananya bakal rutin dilakukan di PPU, seperti juga daerah lain yang sudah rutin melaksanakannya," bebernya.

Di akhir tahun 50 an silam di Eropa, Mods Mayday selalu hadir dalam menyambut peringatan Hari Buruh Internasional. Khususnya buat kalangan pekerja, eksis melakukan aksi parade dengan gaya ala borjuis. 

Hal itu juga dilakukan sebagai bentuk aksi protes terhadap pemerintahan di zaman tersebut yang cenderung condong dan memihak masyarakat kalangan kelas atas.

“Oleh karena itu, ketika parade skuter nanti, peserta juga diarahkan menggunakan pakaian bergaya retro. Sebagai pertunjukan, mencari atensi dengan tujuan serupa. Kami berharap semoga kegiatan berjalan lancar, sehingga semua maksud dan tujuan yang diinginkan anak muda PPU bisa tersampaikan," pungkasnya.