Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tersiar Isu Sewa Tenan di Rest Area IKN, Pedagang Langsung Membantah

Rest area Nusantara IKN (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di rest area Ibu Kota Nusantara (IKN) menepis kabar yang menyebutkan mereka diwajibkan membayar sewa tenan kepada pihak Otorita IKN.

Mereka menegaskan bahwa seluruh fasilitas usaha yang digunakan diberikan secara gratis tanpa pungutan biaya.

“Kami membantah keras kabar yang menyebutkan adanya pungutan sewa oleh pejabat atau pegawai Otorita IKN. Selama ini kami tidak pernah diminta membayar sepeser pun,” ujar Dadang, pemilik warung Lagato di rest area IKN, Jumat (16/5/2025).

Hal senada disampaikan Ainun, pedagang lainnya. Ia menegaskan bahwa seluruh tenan disediakan oleh Otorita IKN secara cuma-cuma.

“Lapak kami diberikan secara gratis. Isu itu sangat menyesatkan dan mencederai niat baik Otorita IKN dalam memberdayakan UMKM lokal,” tegasnya.

1. Siap berikan keterangan

Pelaku UMKM di rest area nusantara IKN (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Arif, pedagang Mie Ayam dan Bakso Solo, menyebut bahwa sejak menempati lokasi usaha di rest area IKN pada 2023, tak pernah ada pungutan sewa dalam bentuk apapun.

“Rest area ini sangat membantu meningkatkan pendapatan kami yang merupakan warga terdampak pembangunan IKN. Tapi memang, sejak jumlah pekerja menurun, pendapatan kami juga ikut turun,” jelasnya.

Menurut Arif, sebelumnya ia bisa meraup penghasilan hingga Rp2,5 juta per hari saat aktivitas konstruksi masih tinggi. Kini, pendapatan harian berkisar Rp500 ribu. Namun ia bersyukur karena program kunjungan masyarakat ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang digelar Otorita IKN cukup membantu menggeliatkan transaksi UMKM, terutama saat akhir pekan dan hari libur.

“Kalau libur, omzet bisa tembus Rp2 juta. Tapi tentu itu tidak terjadi setiap hari,” katanya.

2. Tidak ada yang meminta uang sewa

Arif saat melayani pengunjung rest area nusantara IKN (IDN Times/Ervan)

Hal serupa disampaikan Rebayani, pengelola Warung Ngelok Balik. Ia berharap lebih banyak kegiatan digelar di IKN untuk mendongkrak daya beli pengunjung.

“Kami hanya berharap pengunjung tidak membawa makanan dari luar. Ini sangat berdampak terhadap penjualan kami,” ujarnya.

Kaharuddin, pemilik Warung Kafe Sepaku 4, juga menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, rest area sudah menyediakan beragam kuliner dengan harga terjangkau dan kualitas bersaing.

“Dengan membeli makanan di sini, pengunjung ikut mendukung keberlangsungan UMKM lokal,” imbuhnya.

3. Program kunjungan ke IKN cukup membantu

Program kunjungan masyarakat ke KIPP yang dibuka oleh Otorita IKN setiap hari secara gratis (IDN Times/Ervan)

Menanggapi isu yang berkembang, Tim UMKM dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat, Kedeputian Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Roni Apriansyah menegaskan, seluruh tenan di rest area IKN diberikan secara gratis tanpa pungutan apa pun.

“Etalase dan rombong dagang juga kami fasilitasi melalui program CSR Bank Mandiri. Penunjukan pedagang dilakukan secara selektif melalui proses kurasi bagi warga sekitar wilayah IKN,” terangnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh kebijakan tersebut sejalan dengan instruksi Deputi Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin, yang melarang keras adanya pungutan terhadap para pedagang.

“Tidak benar jika ada yang menyebut kami meminta uang dari pelaku UMKM,” pungkas Roni.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Ervan Masbanjar
3+
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us