Walhi Kritik Revitalisasi Sungai di Banjarmasin, BWS: Sudah Dikaji

Banjarmasin, IDN Times - Proyek revitalisasi Sungai Veteran, Banjarmasin, Kalimantan Selatan ( Kalsel) mendapat kritik pedas oleh sejumlah masyarakat, akademisi dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel. Kritikan tersebut pun viral di berbagai platform sosial media di Banjarmasin.
Direktur Walhi Kalsel, Raden Rafiq Sepdian Fadel Wibisono menyampaikan bahwa Proyek revitalisasi Sungai Veteran yang termuat dalam program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) disebut telah melanggar peraturan daerah dan undang-undang.
1. Mengapa revitalisasi sampai uruk sungai

Menurutnya, itu bukan revitalisasi, proyek justru menguruk sungai dengan tanah dan terkesan mempersempit lebar sungai. Hal itu pun dapat memperparah pemicu banjir yang sampai saat ini masih berpotensi terjadi di Banjarmasin.
"Proyek senilai Rp1 triliuan dari bank dunia ini mengapa harus menguruk sungai. Yang kita dengar, kita lihat, ketika terjadi bencana banjir di Banjarmasin, selalu saja yang disalahkan adalah curah hujan tinggi dan kiriman (banjir)," ujarnya.
2. Walhi juga kritik pemkot Banjarmasin soal penataan

Walhi pun penyinggung harusnya Pemerintah Kota Banjarmasin lebih melakukan penataan perencanaan penataan ruang, seperti perumahan yang terus menjamur. Sebab menurutnya lokasi yang seharusnya menjadi titik serapan air justru menjadi perumahan.
“Perumahan di Banjarmasin kian menjamur, dan parahnya lokasi yang dijadikan pembangunan ada daerah serapan air," tambahnya.
3. Ini untuk pengendalian banjir dan perbaikan kualitas sungai

Menanggapi kritikan itu, selaku instansi yang bertanggung jawab, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, membantah jika proyek Sungai Veteran merusak sungai. Ia menegaskan bahwa pembangunan semata-mata untuk kepentingan warga Kota Banjarmasin dan bertujuan untuk mengendalikan banjir.
“Proyek Sungai Veteran adalah untuk warga Banjarmasin, ini justru untuk mengendalikan banjir dan meningkatkan kualitas air sungai,” tuturnya, Rabu (29/5/2025).
4. BWS siap terima masukan dan kritik

Saat ditanya soal bagaimana sejumlah kritik yang dilontarkan oleh berbagai pihak, Putu Eddy menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas masukan yang sudah disampaikan. Eddy juga menjelaskan jika proyek tersebut sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Studi bahkan dilakukan sejak 10 tahun yang lalu.
"Kalau yang 2014 ini dari sini studinya dilakukan baru diusulkan ke pusat, dan inilah yang menjadi dasar pengerjaan kita," pungkasnya.