Penajam, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr. Jansje Grace Makisurat mengatakan, hari terdapat tambahan lima pasien terkonfirmasi positif COVID-19, empat diantaranya merupakan klaster keluarga.
“Hari ini, kita kedapatan lima kasus baru pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dimana ada empat pasien yang masuk dalam klaster keluarga dan satu masih dalam pelacakan kami,” ujar Grace kepada IDN Times, Kamis (3/6/2021) di Penajam.
Ia menjelaskan, pasien berkode PPU 1.278, perempuan usai 50 tahun berdomisili di BTN kilometer 4, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam. Pasien ini bukan dari klaster keluarga dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.
“Dua orang dari klaster keluarga berkode PPU 1.279 laki-laki usia 46 tahun dan PPU 1.280 laki-laki usia 18, kedua pasien ini tinggal di desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu," ujarnya.
Selain itu, masih ada lagi dua orang konfirmasi positif dari klaster keluarga selanjutnya. "PPU 1.281 perempuan (43) dan anaknya PPU 1.282, perempuan berusia satu tahun, mereka ini adalah warga kelurahan Petung, Kecamatan Penajam,” tandas Grace.
Keempat pasien yang masuk dalam klaster keluarga ini sedang menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, Grace juga menuturkan saat ini juga terdapat tambahan pasien suspek COVID-19 sebanyak lima kasus. Sehingga kini total pasien suspek di PPU mencapai 2.844 kasus.
“Terdapat tiga suspek yang menjalani isolasi mandiri. Sementara yang dirawat di rumah sakit hari ini nihil. Suspek meninggal tetap sama tidak ada perubahan sebanyak 21 kasus namun hasil swab mereka negatif COVID-19,” urainya.
Sementara untuk total kasus konfirmasi COVID-19 di Penajam Paser Utara mencapai 1.282 kasus. Saat ini terdapat sejumlah 28 pasien masih berstatus konfirmasi positif.
Sementara akumulasi pasien sembuh sebanyak 1.201 atau tetap sama seperti kemarin dan positif meninggal dunia tidak ada tambahan atau tetap sebanyak 53 kasus.
“Dari total 28 pasien masih berstatus positif tersebut sebanyak 26 pasien diantaranya melaksanakan isolasi mandiri dan dua orang pasien dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta, sehingga membutuhkan penanganan medis di ruang isolasi,” pungkasnya.