Menko PMK Tekankan Pentingnya Penanganan Serius untuk Stunting di IKN
Jangan sampai sekitar IKN tumbuh kemiskinan tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Angka stunting di kecamatan-kecamatan yang berada dalam wilayah delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, dengan kerawanan rumah tangga stunting di atas 30 persen - melebihi rata-rata nasional.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Nunung Nuryartono, menyampaikan hal ini dalam keterangan persnya kepada IDN Times, Senin (2/9/2024).
"Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Otorita IKN dengan pendampingan dari Kemenko PMK, Sekretariat Wakil Presiden, serta Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), setiap kecamatan di wilayah ini mencatat angka stunting di atas rata-rata nasional, dengan kerawanan rumah tangga stunting yang mencapai lebih dari 30 persen," ujar Nunung.
1. Kesejahteraan terendah berjumlah 4.168 KK
Selain angka stunting, hasil pemetaan juga menunjukkan adanya 4.168 rumah tangga yang termasuk dalam kelompok kesejahteraan terendah (desil 1). Data ini juga menunjukkan bahwa sekitar 65 persen penduduk berusia 17-60 tahun, dengan rasio ketergantungan yang relatif baik. Namun, tingkat pendidikan dan kompetensi yang rendah membatasi akses mereka ke pekerjaan yang memadai, terutama di sektor formal yang lebih terampil dan berpenghasilan lebih tinggi.
"Terdapat sekitar 36 persen rumah tangga yang pendidikan terakhirnya hanya setingkat Sekolah Dasar, dan sekitar 60 persen lainnya setara Sekolah Menengah," lanjut Nunung.
Nunung juga menyoroti kualitas lingkungan hidup dan akses terhadap layanan dasar sebagai faktor penentu dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan produktif. Saat ini, akses terhadap air bersih masih terbatas bagi sekitar 2.000 rumah tangga yang hanya dapat menggunakan sumber air tidak terlindungi, air permukaan, dan air hujan. Selain itu, lebih dari 2.000 rumah tangga harus mengandalkan jamban umum, sementara lebih dari 500 rumah tangga tidak memiliki akses sanitasi yang memadai.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Alam di Penajam Paser Utara, Lokasi Ibu Kota Baru