TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dokter di Balikpapan Dilaporkan ke Polisi atas Kasus Pencabulan

Pelaku mencabuli korban di ruang praktik

Seorang dokter di Kota Balikpapan berinisial FT diduga melakukan tindakan asusila terhadap pasiennya saat melakukan pemeriksaan di sebuah klinik di Balikpapan, Sabtu (30/8/2024). Foto istimewa

Balikpapan, IDN Times - Seorang oknum dokter di Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) berinisial FT diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap pasiennya saat melakukan pemeriksaan di sebuah klinik di Balikpapan.

Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah sebuah video yang memperlihatkan keluarga korban mendatangi klinik dan menuntut penjelasan dari dokter tersebut beredar pada Sabtu (31/8/2024).

1. Kronologis pencabulan pasien

Korban, sebut saja Mawar (20), mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi saat ia menjalani medical check-up (MCU) di klinik yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Kelurahan Damai Bahagia, Balikpapan Selatan. Awalnya, pemeriksaan berjalan seperti biasa. Namun, Mawar mulai merasa ada yang tidak beres ketika dokter tersebut memintanya untuk membuka pakaian dengan alasan untuk pemeriksaan menggunakan stetoskop.

"Dia menyuruh saya membuka bra, kemudian jarinya menyentuh bagian dada saya. Tidak hanya itu, dia juga memeriksa bagian bawah tubuh saya, bahkan menurunkan celana dalam saya dan meraba-raba," ujar Mawar.

Mawar mengaku merasa tidak nyaman dan curiga, namun dokter tersebut bersikeras bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari prosedur pemeriksaan, sehingga ia terpaksa menurutinya. "Dokternya sempat bertanya apakah saya sudah menikah, semakin aneh saja rasanya. Kok bisa begini," ungkapnya.

Baca Juga: Petahana Wali Kota Balikpapan Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSKD

2. Korban melapor ke Polresta Balikpapan

Setelah kejadian tersebut, Mawar merasa tidak tenang dan mencoba mencari tahu apakah tindakan dokter itu benar sesuai prosedur. Ketika ia bertanya kepada petugas administrasi klinik, mereka menegaskan bahwa tidak ada prosedur pemeriksaan seperti yang dilakukan oleh dokter tersebut.

Merasa tertipu, Mawar bersama rekan-rekannya mendatangi klinik untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Namun, dokter tersebut mengelak dan bahkan membawa-bawa nama Tuhan dalam pembelaannya.

Mawar bersama rekan-rekannya kemudian melaporkan dokter tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan pada hari yang sama.

Berita Terkini Lainnya