Banjir Kalsel, Tiga Wilayah Rawan Terjadi Banjir Susulan

Warga berebut barang bantuan

Penajam, IDN Times - Ketinggian air banjir di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan sudah mulai berkurang, namun ada potensi terjadinya banjir susulan. Untuk mengantisipasi terjadi bencana banjir susulan itu, PMI Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyiagakan posko di masing-masing kabupaten/ kota.

“Ada tiga daerah yakni Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala rawan banjir susulan, karena intensitas hujan tinggi dan hulu sungai dan turun ke tiga wilayah itu,” Petugas Posko yang juga staf markas PMI Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Iqbal kepada IDN Times, Kamis (21/1/2021) melalui sambungan telepon.

1. Ketinggian air banjir bervariasi di tiap daerah

Banjir Kalsel, Tiga Wilayah Rawan Terjadi Banjir SusulanDampak banjir bandang di Desa Alat, Kecamatan Hantakan,Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (ANTARANews Kalsel/Bayu Pratama S.)

Ahmad Iqbal menuturkan, ketinggian air banjir bervariasi di tiap daerah. Misalnya untuk di Kabupaten Banjar tepatnya daerah Kecamatan Martapura Barat ketinggian air di dalam rumah warga saat ini berkisar sekitar 30 cm. Sementara di beberapa lokasi Kota Banjarmasin air banjir masih sekitar 1-1,5 meter.

Ia menambahkan di Kota Banjarbaru seperti di daerah Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, ketinggian air kini berada di bawah lutut orang dewasa dan akses jalan menuju pemukiman warga juga sudah bisa dilewati.

“Untuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang telah terdampak parah, Rabu (20/1/2021) kemarin sudah mulai menyusut, namun hari ini ketinggian air kembali naik tepatnya di Sei Buluh, Mantaas dan Rantau Bujur,” sebutnya.

Saat ini menurutnya, ada sekitar 436 relawan PMI Kalsel ditambah bantuan relawan dari PMI Kalteng sejumlah 34 orang sehingga total 470 orang. 

“Jumlah itu belum termasuk relawan dari PMI Kaltim yang datang hari ini. Selain relawan, juga terdapat staf markas yang diterjunkan berjumlah 27 orang,” sebutnya.

Baca Juga: Hari Kelima Banjir Kalsel, Warga Pedalaman Belum Terjangkau Bantuan

2. Beberapa warga terdampak banjir mulai terkena sejumlah penyakit

Banjir Kalsel, Tiga Wilayah Rawan Terjadi Banjir SusulanDonasi bantuan yang dikumpulkan PMI Kalsel untuk didistribusikan kepada korban terdampak banjir (IDN Times/Istimewa)

Berdasarkan informasi yang diterima dari relawan PMI di lapangan, lanjutnya,  beberapa warga terdampak banjir mulai terkena sejumlah penyakit seperti penyakit kutu air, batuk, flu dan demam. Sehingga PMI pun mengerahkan tenaga medis ke lokasi yang warganya banyak terkena penyakit itu.  

Ahmad Iqbal menambahkan, saat ini lokasi yang masih sulit dijangkau distribusi bantuan berada di wilayah Kabupaten Banjar. Hal itu disebabkan, beberapa akses jalan rusak ditambah lagi wilayah yang sangat luas.

“Namun pemerintah, kami dan relawan lainnya tetap berupaya agar bisa menjangkau beberapa wilayah di Kabupaten Banjar agar bantuan bisa tersalurkan,” ucapnya.  

3. PMI Kalsel siagakan SDM dan peralatan dimiliki

Banjir Kalsel, Tiga Wilayah Rawan Terjadi Banjir SusulanTim medis PMI Kalsel saat memeriksa kesehatan seorang lansia terdampa banjir (IDN Times/Istimewa)

Ia menuturkan, semenjak diterbitkan surat edaran Gubernur Kalsel nomor 360/038/BPBD/2021 tanggal 14 Januari 2021 tentang meningkatkan status siaga darurat menjadi status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang, PMI Kalsel langsung merespon untuk mengkoordinasikan status tersebut dengan PMI Kabupaten/Kota terdampak, guna mensiagakan SDM dan Peralatan dimiliki.

“PMI yang wilayahnya terdampak langsung memobilisasi personel untuk melakukan asessment, evakuasi, distribusi sembako bersumber dari bantuan masyarakat melalui PMI, lalu membuka dapur umum, distribusi air bersih dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya,” tegas Ahmad Iqbal.

Sampai dengan hari ini, tambahnya, relawan lintas provinsi masih terus berdatangan untuk bergabung dalam operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) banjir Kalsel. PMI Provinsi Kalsel juga telah membuka posko dan donasi sumbangan untuk korban banjir serta mengerahkan sarana dan prasarana yang ada.

4. Sebanyak 349.070 jiwa terdampak banjir

Banjir Kalsel, Tiga Wilayah Rawan Terjadi Banjir SusulanUpdate Data Banjir Kalsel 19 Januari 2021 (Dok.BPBD Kalsel)

Saat ini, ungkap Ahmad Iqbal, dibutuhkan sejumlah kebutuhan seperti, obat-obatan, hygiene kit, baby kit, cleaning kit, medical kit, family kit, rompi PMI, APD (alat pelindung diri), masker kain untuk pengungsi, tandon air untuk beberapa titik suplai air bersih, air bersih, PUR sachet, hygiene promotion box, selimut dan tentunya sembako.

“Kami juga menghadapi kendala di lapangan karena terlalu luas wilayah yang terdampak banjir, masih belum optimalnya koordinasi lintas sektoral," katanya.

Apalagi ada daerah yang tak memiliki sarana transportasi air sehingga menyulitkan upaya evakuasi dan penyaluran bantuan. "PMI Kabupaten Banjar tidak memiliki alat transportasi air sehingga tidak bisa melakukan evakuasi di air," ujar Ahmad Iqbal.

Karena itulah, untuk memberikan pelayanan ke daerah pengungsian di desa relatif sulit karena akses jalan harus melalui air.

"Hambatan distribusi bantuan ke daerah pelosok juga terganggu karena bantuan direbut warga desa yang kami lalui,” tukasnya  

Untuk diketahui, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel update Selasa (19/1/20210) jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 349.070 jiwa di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Kalsel dengan korban meninggal dunia 16 orang.

Baca Juga: Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 Jiwa

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya