Karhutla di PPU Hampir Seluruhnya Disebabkan Faktor Manusia

Penanganan karhutla di PPU libatkan Kementerian LHK

Penajam, IDN Times - Terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 99 persen di antaranya disebabkan faktor manusia.

Demikian diungkapkan Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Thomas Nifinluri, Selasa (17/10/2023). Kementerian menggelar rapat bersama Penjabat Bupati PPU Makmur Marbun. 

Dihadiri Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Kalimantan - Kementerian  LHK Yudho Shekti Mustiko dan Kepala Seksi Wilayah III Kaltim-Kaltara Balai PPI Wilayah Kalimantan Zulkarnain, Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, dan Dandim 0913 PPU Letkol Inf Arfan Affandi.

"Penyebab kebakaran hutan dan lahan 99 persen, disebabkan oleh manusia baik tidak disengaja maupun yang disengaja," ujar Thomas.

1. Literasi edukasi publik penting

Karhutla di PPU Hampir Seluruhnya Disebabkan Faktor ManusiaIlustrasi Karhutla (Doc. BNPB)

Sehingga menurutnya, upaya-upaya pengetahuan literasi edukasi pada publik melalui penyuluhan kepada masyarakat itu penting. Pertama terkait pencegahan, kemudian kampanye dan sosialisasi di media massa dan seterusnya.

Pihaknya, ungkapnya, menyambut positif terhadap persoalan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten PPU,  khususnya terkait antisipasi bencana karhutla. 

"Kami dukung pak pj bupati untuk aspek karhutlanya. Pertama untuk membekap dari sisi keberadaan sumber daya anusia (SDM), kemudian dari sisi prasarananya," ucapnya. 

Baca Juga: Konflik Sengketa Lahan Trunen, Warga Temui PJ Bupati PPU 

2. Terjadi 90 kali karhutla seluas 208,35 hektare

Karhutla di PPU Hampir Seluruhnya Disebabkan Faktor ManusiaIlustrasi petugas gabungan berusaha padamkan Karhutla di PPU (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Makmur Marbun mengatakan, pertemuan ini digelar sehubungan dengan semakin meningkatnya kejadian karhutla di wilayah PPU pada tahun 2023 ini. 

Bahkan berdasarkan data yang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU tercatat selama 2023 ini telah terjadi 90 kali kejadian karhutla dengan luasan mencapai 208,35 hektare. 

"Rapat atau rembuk hari ini adalah bagaimana kita mencari solusi atau langkah-langkah  apa yang akan kita lakukan bersama terkait penanganan karhutla di Kabupaten PPU saat ini," kata Makmur Marbun. 

Ia mengatakan, bahwa persoalannya saat ini adalah ketika kondisi kemarau sedang berlangsung kebakaran hutan memang selalu terjadi di mana-mana. Baik itu terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja. 

3. Berharap karhutla harus bisa ditangani

Karhutla di PPU Hampir Seluruhnya Disebabkan Faktor ManusiaRapat Karhutla antara Pemkab PPU dengan Kementerian LHK (IDN Times/Ervan)

Dia menambahkan bahwa Kabupaten PPU adalah bagian dari Ibukota Negara (IKN), sehingga kini seluruh mata tertuju kepada daerah ini. 

Oleh karena itu dia berharap persoalan-persoalan di daerah termasuk terjadinya karhutla ini harus bisa ditangani dengan baik. 

"Makanya saya langsung melibatkan Kementerian LHK dalam persoalan karhutla ini. Karena PPU ini wilayah IKN," tuturnya.

Ia meminta, agar BPBD maupun pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam rangka penanganan karhutla di wilayah PPU. 

"Saya juga berharap seluruh masyarakat Kabupaten PPU untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan sengaja dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran hutan," pungkas Makmur Marbun.

Baca Juga: Pemkab PPU Gelar Tes Urine Pegawai untuk Antisipasi Narkoba

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya