OIKN Siapkan Wadah Rest Area untuk Hidupkan UMKM Lokal 

Ke titik nol gunakan bus listrik

Penajam, IDN Times - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyiapkan rest area sebagai wadah pemasaran UMKM di Trunen Desa Bumi Harapan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). 

Tujuannya mengangkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. Masyarakat pengunjung yang ingin melihat-lihat IKN akan disuguhkan produk UMKM lokal berupa makanan, suvenir, dan lainnya. 

“Tempat itu disiapkan, selain untuk bersantai dan beristirahat, juga sebagai titik berkumpul, agar pengunjung bisa diakomodasi menjadi satu rombongan, masuk ke dalam kawasan titik nol IKN. Selain itu juga menjadi wadah memasarkan hasil UMKM lokal kita,” kata Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN Alimuddin kepada IDN Times, Jumat (13/10/2023).

1. Dilengkapi sejumlah fasilitas dan hiburan

OIKN Siapkan Wadah Rest Area untuk Hidupkan UMKM Lokal Stand UMKM di Rest Area yang dibangun Otorita IKN (IDN Times/Ervan)

Lokasi rest area itu nanti akan dan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti musala, tempat istirahat, toilet, berbagai macam sajian kuliner. Selain itu juga, bakal ada pertunjukan musik atau hiburan, bagi pengunjung.

Alimuddin menjelaskan bahwa, UMKM lokal, terutama dari PPU yang dilibatkan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM bakal mengisi di rest area tersebut. Mereka juga telah dibuatkan tempat masing-masing.

“UMKM itu kita siapkan di situ, kita bina ini dan kita juga berikan tempat yang cukup bagus. Sehingga para pengunjung disajikan makanan khas. Jadi UMKM jalan dan pariwisata juga jalan," ungkap Alimuddin.

Ia menegaskan, bagi pelaku UMKM yang ingin terlibat dalam rest area itu, produk makanannya harus sudah dilengkapi dengan label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, memiliki nomor induk berusaha (NIB) juga sertifikat produk industri rumah tangga (PIRT).

Baca Juga: PPU Usulkan Tol Laut untuk Mendekatkan Jalur Logistik ke IKN 

2. Harus lengkapi NIB, label halal, PIRT dan lainnya

OIKN Siapkan Wadah Rest Area untuk Hidupkan UMKM Lokal Deputi Alimuddin saat meninjau pelatihan pembuatan kue di Sepaku (IDN Times/Ervan)

Selain itu, tambahnya, semua mobil para pengunjung harus parkir di rest area dan untuk masuk ke titik nol disiapkan satu unit bus listrik atau non bahan bakar minyak (BBM) fosil. Jadi ini dapat menjadi percontohan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tanpa BBM di IKN,” sebut Alimuddin.

Selain itu, tambahnya, rest area itu dilakukan karena faktor keamanan jadi tidak boleh ada kendaraan yang masuk kecuali kendaraan proyek. Hal ini, karena makin masifnya kegiatan proyek pembangunan IKN.

“Untuk pengadaan bus juga tengah dikoordinasikan dengan deputi lainnya. Dan kini sedang diuruskan untuk dapat bus," ujarnya. 

3. Akomodasi pemasaran produk UMKM lokal

OIKN Siapkan Wadah Rest Area untuk Hidupkan UMKM Lokal Deputi Alimuddin berikan arahan kepada peserta pelatihan kerja di Sepaku (IDN Times/Ervan)

Alimuddin membeberkan, pihaknya akan mengakomodasi pemasaran produk para pelaku UMKM lokal, terutama yang telah mendapatkan pelatihan beberapa hari terakhir ini. Hal itu setelah menanggapi kebingungan peserta pelatihan, untuk pemasaran produk mereka usai mengikuti pelatihan yang diberikan.

“Kami siap membantu pemasaran, asalkan produk yang mereka hasilkan, memenuhi persyaratan, misalnya, label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, NIB, dan sertifikat PIRT,” urainya.

Sementara untuk produk non makanan, lanjutnya, seperti batik, diharapkan memiliki ciri khas tersendiri yang erat kaitannya dengan IKN. Sehingga, menarik minat para pembeli, baik dalam maupun luar negeri.

“Jika syarat tersebut terpenuhi, produk mereka bisa masuk ke retail modern yang ada di Sepaku. Bahkan kami juga sedang  mempersiapkan pengadaan outlet UMKM Sepaku, di bandara,” tukasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melayangkan surat edaran dengan tujuan seluruh perusahaan yang beroperasi di Sepaku, agar menggunakan produk UMKM lokal. Dan itu  wajib dibeli.

4. Juga dibekali pengetahuan digital marketing

OIKN Siapkan Wadah Rest Area untuk Hidupkan UMKM Lokal Kepala OIKN Bambang Susantono melihat langsung pelatihan Coding Mum yang dikuti IRT juga UMKM Desa Bukit Raya (IDN Times/Ervan)

Untuk diketahui, terangnya, Kedeputian Sosbudpemas OIKN memberikan pelatihan kepada masyarakat Sepaku, jenis pelatihannya pun sesuai dengan keinginan masyarakat sendiri. Pelatihan tidak hanya soal kemampuan menciptakan produk saja, tetapi pelaku usaha juga dibekali pengetahuan tentang digital marketing.

“Pembekalan digital marketing itu agar penjualan produk UMKM mereka kelak tidak terbatas dengan manual saja. Pelatihan tentu tidak hanya sampai di sini saja, kalau cuma sampai di sini, penjualan mereka nanti cuma manual," imbuhnya.

Pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di Sepaku. Di mana para UMKM khususnya dilatih berapa keahlian, mulai dari pembuatan kue dan roti, makanan olahan ikan, hingga pembuatan batik. 

“Pelatihan itu kami laksanakan bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda Kementerian Ketenagakerjaan RI, dengan target peserta masyarakat di wilayah IKN,” ungkapnya.

5. Dapatkan skill untuk buka usaha mandiri

OIKN Siapkan Wadah Rest Area untuk Hidupkan UMKM Lokal Masyarakat lokal IKN di Sepaku ikuti pelatihan kerja UMKM digelar OIKN (IDN Times/Ervan)

Terpisah seorang peserta pelatihan bernama Yati warga Bumi Harapan, Sepaku mengaku pelatihan ini manfaatnya besar, karena dirinya dan peserta lain mendapatkan pelatihan skill, kelak digunakan untuk membuka usaha makanan yang terbuat dari ikan secara mandiri.

“Kami berharap tidak hanya diberikan pelatihan saja, tetapi juga dalam hal bantuan pemasaran juga. Contohnya perusahaan yang ada di IKN atau pemerintahan, bisa bekerja sama untuk membeli produk kami,” pintanya.

Sehingga masyarakat lokal terutama yang ada di desanya, memiliki kemampuan ekonomi sendiri dan tentu dapat bersaing dengan para pendatang.

Senada dengannya, Widyastuti warga Desa Tengin Baru, Sepaku peserta pelatihan batik tulis, merasa senang mengikuti pelatihan tersebut, karena mendapat ilmu yang dijadikan sebagai peluang usaha.

“Kami senang dengan pelatihan ini, apalagi seluruh alat hingga bahan yang digunakan dalam pelatihan membatik itu, merupakan pemberian dari pemerintah pusat dan Otorita IKN. Harapannya kami pun diberikan bantuan kemudahan dalam pemasaran hasil usaha kami kelak,” pungkasnya.

Baca Juga: Sebanyak 9.899 KPM di PPU Memperoleh Bantuan Pangan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya