PPU Usulkan Tol Laut untuk Mendekatkan Jalur Logistik ke IKN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengusulkan pemanfaatan tol laut sebagai jalur logistik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Harapannya memperlancar distribusi logistik, sandang, papan dan pangan, bahkan material pembangunan IKN.
“Kita baru mengajukan rute tol laut, jadi bukan jembatan tol. Di mana selama ini di Kalimantan hanya ada dari Kalimantan Utara (Kaltara) sampai ke Kota Balikpapan saja. Sedangkan di PPU belum, sehingga kita upayakan tol laut itu juga ada di sini,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab PPU Nicko Herlambang kepada IDN Times, Kamis (12/10/2023).
1. Bangun akses jalan sepanjang 12,8 kilometer
Pemkab PPU telah membangun akses jalan sepanjang 12,8 Kilometer dari Silkar Kilometer 10 menuju Pelabuhan Buluminung, Kecamatan Penajam yang berada di Kawasan Industri Buluminung (KIB).
“Pj Bupati PPU Bapak Makmur Marbun bersama kami telah lakukan pengecekan kondisi akses jalan menuju pelabuhan termasuk mengecek pelabuhan tersebut. Persoalan aset jalan juga kami dijadikan sebagai bahan diskusi, guna kebutuhan apabila tol laut itu dibuka,” tuturnya.
Saat ini, terangnya, akses jalan menuju ke Pelabuhan Buluminung total sepanjang 6,8 Kilometer sudah di agregat, sisanya masih dalam proses. Insya Allah rampung tahun ini juga. “Jalan dengan panjang total 12,8 Kilometer itu, sudah kita uji coba dan dapat menghemat waktu tempuh 45 menit menuju ke IKN, jika dibandingkan menggunakan rute lama,” sebut Nicko.
Baca Juga: Sebanyak 9.899 KPM di PPU Memperoleh Bantuan Pangan
2. Hemat waktu tempuh 45 menit menuju ke IKN
Di tahun ini, tambahnya, Pemkab PPU telah menganggarkan Rp35 miliar untuk peningkatan akses jalan termasuk pembebasan lahannya, di mana sekarang proses pembangunan telah mencapai 60 persen.
Pihaknya berharap, beberapa rute itu bisa dikonversi ke PPU untuk antisipasi IKN, sehingga jika tol laut rutenya telah dibuka, maka kapal dapat sandar di Pelabuhan Buluminung. Lalu barang bisa segera di dropping ke gudang atau pasar induk PPU.
“Para pedagang di pasar induk itu juga bisa langsung bergerak memasarkan barang kebutuhan pokok masyarakat ke IKN, karena kan rantai distribusi seperti itu,” tukasnya.
3. Pelabuhan miliki luas 42 hektare
Sementara itu, untuk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Pelabuhan Buluminung sendiri sudah ada deliniasi ruang dua pelabuhan dan logistik, daya tampung tergantung dari luas pelabuhannya di mana pelabuhan itu memiliki luas 42 hektare.
Menurutnya, kalau menggunakan rute sekarang, maka kapal harus sandar di Semayang Balikpapan lalu diangkut ke pasar Pandan Sari, kemudian dibawa ke PPU menggunakan kapal kelotok atau kapal feri. Tentu biaya angkutannya cukup besar per item selisihnya bisa mencapai Rp3 ribu hingga Rp4 ribu, tentu angka ini cukup tinggi untuk inflasi dan lain-lain
Namun, sambungnya, jika Pelabuhan Buluminung juga ditetapkan sebagai salah satu rute tol laut, maka pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga serta dengan para pedagang pasar, agar barang yang datang bisa langsung terdistribusikan.
“Jadi bisa lebih cepat menuju ke IKN dan sekarang kita sudah coba dengan rute kondisi jalan sekarang pun dapat menghemat waktu dan biaya, dibandingkan dengan rute lama yang harus melalui jalan provinsi dengan segala kemacetannya dan juga jalan yang sempit,” pungkas Nicko.
Baca Juga: Konflik Sengketa Lahan Trunen, Warga Temui PJ Bupati PPU