Pemerintah Pusat Kaji Potensi Bencana di IKN Penajam Paser Utara

Penajam, IDN Times - Dalam rangka mengantisipasi bencana Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan survei atau pengkajian di kawasan calon ibu kota negara (IKN) di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kemen PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda serta BMKG bakal melakukan survei dan pengkajian di kawasan calon IKN khusus untuk antisipasi dan pengendalian apabila terjadi bencana,” ujar Sekretaris Camat Sepaku Adi Bustaman, Rabu (22/9/2021).
1. Kemen PUPR survei masterplan dan detail desain pengendalian banjir
Dibeberkannya, berdasarkan informasi yang diterima Kecamatan Sepaku untuk Kemen PUPR adalah melaksanakan kegiatan survei masterplan dan detail desain pengendalian banjir dan drainase utama DAS Sungai di Kecamatan Sepaku
“Mereka telah menugaskan sejumlah personel melakukan survei di kawasan IKN selama satu bulan ke depan. Mereka juga akan melakukan pengukuran hidrometri di lokasi IKN. Kami hanya memberikan fasilitas apa yang dibutuhkan,” sebutnya.
Sementara itu, tambah Adi, untuk BMKG sudah melakukan kegiatan sejak 15 September 2021 kemarin, kegiatan survei yang dilakukan oleh instansi ini berbeda dengan Kemen PUPR lebih pada hal bencana gempa bumi.
Baca Juga: Lumbung Pangan untuk Penyangga Ibu Kota Negara di Kaltim
2. BMKG survei dan penelitian terkait kerentanan seismik gempa bumi
“Mereka (BMKG) melakukan survei dan penelitian terkait kerentanan seismik atau suatu parameter yang memberikan informasi tingkat kerentanan lapisan permukaan tanah saat terjadi gempa bumi. Sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya potensi suatu wilayah mengalami kerusakan,” jelasnya.
Menurut Adi, wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara secara umum dan khususnya di Kecamatan Sepaku serta lokasi IKN sangat aman dari bencana gempa bumi terbukti selama 29 tahun lebih dirinya berdomisili di Sepaku tidak pernah ada bencana gempa bumi.
“Saya sudah 29 tahun tinggal di Sepaku dan selama itu pula tidak alami atau merasakan adanya bencana gempa bumi, angin kencang. Terkecuali banjir, itu pun tidak berlangsung lama paling dua hingga tiga jam sudah surut kembali. Banjir juga disebabkan air sungai meluap saja bukan karena hal lain,” ungkapnya.
3. Kawasan Sepaku sangat aman bencana alam dan layak jadi IKN
Ditambahkan, dari segi bencana wilayah PPU terkhusus di Kecamatan Sepaku bisa dikatakan sangat aman, sehingga sangat layak dijadikan IKN. Kalaupun ada itu pun hanya berupa banjir lewat saja, jika dilakukan normalisasi pada sungainya banjir dipastikan kecil terjadi.
“Saya nilai kajian pemerintah pusat objektif atau tidak salah, kalau Kabupaten PPU ditetapkan sebagai calon IKN baru sebagai pengganti DKI Jakarta, sebab sangat aman dari bencana,” tuturnya.
Seorang warga Sepaku bernama Junaidi membenarkan pernyataan Adi Kustaman, di mana sejak tahun 70 an dirinya ada di Sepaku, tidak pernah di wilayah itu terjadi bencana gempa bumi. Kalaupun ada kejadian banjir itu hanya baru-baru ini saja terjadi ketika beberapa sungai mengalami penyempitan.
“Saya datang ke Sepaku sebagai di tahun 70 an ketika program transmigrasi silam, dan selama saya tinggal di Sepaku tidak sekalipun terjadi bencana banjir, angin puting beliung maupun banjir besar dengan durasi lama. Jadi tidak salah kalau IKN ada di Sepaku,” pungkasnya.
Baca Juga: Hujan Tiga Jam, Dua RT di Waru Penajam Paser Utara Diterjang Banjir