Penajam Persiapkan Proses Belajar Tatap Muka saat Status PPKM Level 3

Penajam, IDN Times - Telah diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pandemik COVID-19 di seluruh wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). Maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU mempersiapkan sistem belajar offline atau pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan sistem belajar offline atau PTM di sejumlah sekolah mengingat telah terbitnya Instruksi Bupati nomor : 300/255/Pem, tertanggal 10 Agustus 2021 Tentang PPKM level 3, level 2 dan level 1 serta mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 di Kabupaten PPU,” ujar Kepala Disdikpora PPU Alimuddin kepada IDN Times, Kamis (12/8/2021).
1. Sekolah diminta ikuti apa yang dibolehkan dalam PPKM level 3
Dibeberkannya, Disdikpora telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk mengikuti apa yang dibolehkan dalam penerapan PPKM level 3 terkait pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
“Kami mengikuti surat instruksi bupati tersebut, apa yang boleh kami lakukan maka dilaksanakan sehubungan dengan proses belajar dan mengajar secara offline atau PTM,” tuturnya.
Untuk diketahui, jelasnya, berdasarkan surat instruksi tersebut dalam poin C sekolah diperbolehkan melakukan PTM secara terbatas, namun dirinya telah meminta agar setiap sekolah melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di tingkat desa atau kelurahan di mana sekolah itu berada.
Baca Juga: Hore, Pelajar di Penajam Paser Utara akan Peroleh Kuota Internet
2. Sekolah diminta berkoordinasi dengan Satgas desa atau kelurahan sebelum laksanakan PTM
“Saya minta rekan-rekan di sekolah untuk berkoordinasi dengan Satgas tingkat desa/ kelurahan guna mengambil langkah-langkah melaksanakan kegiatan PTM ini,” sebutnya.
Adapun poin C dimaksud yakni, dalam pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384/ 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-7117/2021.
“Di mana ditegaskan bagi satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen kecuali untuk sekolah luar biasa tingkat SD, SMP dan SMA sederajat maksimal 62 persen sampai dengan 100 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas. Lalu untuk PAUD maksimal 33 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas,” urainya
3. Kunci pokoknya adalah taati prokes dan seluruh guru harus sudah tervaksinasi semua.
Ia menegaskan, dalam kegiatan belajar dan mengajar di tengah pandemik COVID-19 saat ini, kunci pokoknya adalah taati protokol kesehatan (prokes) dan seluruh guru harus sudah tervaksinasi semua.
Alimuddin menekankan, pelaksanaan PTM terbatas hanya bisa dilakukan maksimal 50 persen peserta belajar, namun sekolah harus tetap berkoordinasi dengan satgas setempat, menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.
“PTM terbatas itu juga hanya diperbolehkan pada daerah-daerah desa dan kelurahan zona kuning atau hijau pandemik COVID-19, jika masih merah kami tidak membolehkannya oleh karena itu kami laksanakan setelah berkoordinasi dengan satgas,” tukasnya.
4. Update kasus COVID-19 secara umum terjadi penurunan jumlah pasien positif aktif
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Kabupaten PPU terkait penanganan COVID-19, dr. Jansje Grace Makisurat, dalam rilis update kasus COVID-19 di PPU menyatakan, per hari ini terdapat penambahan 23 kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19, tujuh kasus terkonfirmasi COVID-19 meninggal dan 102 kasus positif selesai isolasi atau sembuh.
“Hari jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 22 Maret 2020 hingga sekarang sebanyak 3.671 kasus dengan perincian, 2.879 pasien sembuh atau selesai isolasi, 173 positif meninggal dan 620 pasien berstatus positif aktif di mana sebanyak 583 pasien di antaranya melakukan isolasi mandiri dan 37 orang dirawat di rumah sakit. Secara umum terdapat penurunan kasus positif aktif beberapa hari terakhir ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Astaga! Sembilan Warga Penajam Meninggal karena COVID-19