Pengetesan Pangan Segar Tumbuhan di PPU, Ini Hasilnya

Pengujian dilakukan secara acak

Penajam, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) menguji pangan segar asal tumbuhan (PSAT) di masyarakat. Pengujian untuk menjamin mutu pangan segar yang selama ini dikonsumsi masyarakat PPU. 

Tim penguji Dinas Ketahanan Pangan PPU mengambil sampel secara acak di sejumlah sentra produksi sayuran setempat. 

"Pengujian ini dilakukan untuk memastikan pangan asal tumbuhan yang dihasilkan dari proses pasca panen untuk konsumsi, maupun sebagai bahan baku benar-benar layak konsumsi," ucap Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan pangan Dinas Ketahanan Pangan PPU Gunawan, Sabtu (19/2/2023). 

1. Pangan segar asal tumbuhan berisiko tinggi tercemar kimia

Pengetesan Pangan Segar Tumbuhan di PPU, Ini HasilnyaPengujian Pangan Segar Asal Tumbuhan di wilayah PPU (IDN Times/Ervan)

Gunawan mengatakan, pangan segar dari tumbuhan merupakan jenis yang paling berisiko tinggi mengalami pencemaran bahan kimia, seperti residu pestisida, mikotoksin, logam berat yang ada pada saat proses budidaya, panen, pasca panen dan pengangkutan. 

“Dampaknya tercemarnya pangan oleh zat kimia ini dapat mengganggu kesehatan manusia, sehingga perlunya dilakukan pengawasan keamanan pangan terhadap pemasukan pangan segar asal tumbuhan tersebut,” terangnya. 

Ini pula yang membuat mereka secara teliti melakukan pengujian. Prosesnya dilakukan dari awal bahan pangan diproduksi hingga proses jual beli makanan di pasar atau tempatnya para pedagang bertemu. Mereka mengumpulkan sampel pangan segar asal tumbuhan yang dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat PPU. 

Baca Juga: Masyarakat PPU Bangga, Tokoh Lokal Jadi Deputi Badan Otorita IKN

2. Uji organofosfat dan karbamat serta logam berat

Pengetesan Pangan Segar Tumbuhan di PPU, Ini HasilnyaPetani kebun tomat di PPU (IDN Times/Ervan)

Dalam proses pengujian ini, menurut Gunawan, timnya mencari adanya pestisida golongan organofosfat dan karbamat serta logam berat dalam hal ini timbal atau timbel disebut juga plumbum atau timah hitam.

Dengan menggunakan uji rapid test kit atau yang dikenal dengan uji cepat menunjukkan hasil positif atau negatif dari sampel yang diuji.

Gunawan membeberkan, lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Babulu dan  Kecamatan Penajam PPU. Di mana pada sentra produksi sayuran sebanyak 13 sampel pelaku utama dan delapan komoditas sayuran dilakukan uji rapid test.

Adapun delapan komoditas pangan segar asal tumbuhan tersebut dengan rincian komoditas sayur sawi hijau, cabai rawit, tomat, jagung manis, bayam, kangkung dan sayur sawi daging.

3. Tidak terdeteksi adanya pencemaran

Pengetesan Pangan Segar Tumbuhan di PPU, Ini HasilnyaPengujian Pangan Segar Asal Tumbuhan di wilayah PPU (IDN Times/Ervan)

Sementara ini, Gunawan memastikan, timnya tidak mendapati adanya kandungan zat kimia berbahaya pada bahan makanan di masyarakat PPU. 

"Alhamdulillah dari seluruh komoditas sayuran yang diuji rapid test semua hasilnya nihil tidak terdeteksi adanya pencemaran. Hasil ini bisa dipastikan bahwa seluruh komoditas di uji tadi aman dikonsumsi oleh masyarakat,” tuturnya. 

Hal ini juga sebagai bagian dari upaya rekomendasi aneka sayuran yang diambil sampelnya dan hasilnya tidak berbahaya, dan dipastikan pada proses budidayanya sudah memenuhi standar.

“Hasil ini diharapkan juga bisa menjadi rekomendasi bagi pelaku usaha sayuran, konsumen dan pelaku usaha makanan khususnya di wilayah PPU," pungkas Gunawan.

Baca Juga: Nominasi Desa Anti Korupsi, KPK Observasi Babulu dan Sepaku di PPU 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya