Perayaan Natal, Polres PPU Tingkatkan Patroli dan PAM Gereja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Personel Polres Penajam Paser Utara (PPU), TNI dan unsur pemerintah daerah menggiatkan patroli dan pengamanan (PAM) gereja. Langkah itu untuk menjaga keamanan wilayah selama perayaan Natal hingga pergantian tahun di tengah pandemik COVID-19.
“Kegiatan ini bagian dari Operasi Lilin Mahakam Tahun 2020,” ujar Kapolres PPU, Kapolres PPU, AKBP Hendrik Hermawan, kepada IDN Times di Penajam, Kamis malam (24/12/2020).
Baca Juga: BPBD PPU Siaga Bencana La Nina di Pergantian Tahun
1. Sebanyak 285 personel terlibat dalam pasukan pengamanan Natal dan tahun baru
Hendrik menyebutkan, jumlah pasukan yang terlibat dalam kegiatan pengamanan Natal dan tahun baru sebanyak 285 orang, yang berasal dari POLRI dan TNI. Ditambah personel dari instansi terkait, pasukan gabungan terdiri dari 376 personel.
Untuk pengamanan ibadah malam Natal, ada 126 personel yang disebar ke 42 gereja se-PPU, dengan rincian kecamatan Penajam 22 gereja, Waru satu gereja, Babulu delapan tempat dan Kecamatan Sepaku 11 gereja.
"Sebetulnya kondisi pelaksanaan Operasi Lilin Mahakam tahun 2020 ini sudah sejak Senin (21/12/2020) dan berlanjut hingga 4 Januari 2021 atau H+4 pasca pergantian tahun,” katanya.
2. Seluruh jemaat diminta patuhi protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah Natal
Terpisah, Pendeta Gereja Sion Toraja Penajam, Vinolia menjelaskan, dalam pelaksanaan perayaan Natal tahun 2020 di tengah pandemik COVID-19 ini, pengurus gereja telah mengeluarkan imbauan agar seluruh jemaat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah.
Jemaaat yang datang diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, masuk kotak disinfektan, serta dicek suhu badannya dengan thermogun.
"Semua telah disediakan oleh pengurus gereja dan panitia perayaan natal kami, bahkan para jemaat wajib menjaga jarak,” kata dia.
3. Jumlah jemaat dibatasi, anak-anak dan lansia diminta ibadah Natal di rumah masing-masing
Selain itu, jumlah jemaat yang melaksanakan ibadah Natal, Jumat besok (25/12/2020), juga dibatasi, Sedangkan jadwal ibadah ditambah menjadi dua gelombang, pukul 07.30 Wita dan jam 10 pagi. Biasanya, di situasi normal, ibadah cuma digelar satu kali.
Anak-anak hingga usia 14 tahun serta lansia atau jemaat yang sedang sakit tidak dibolehkan ibadah di gereja, dan diminta ibadah di rumah secara virtual.
“Kami juga menghimbau dalam Natal ini jemaat tidak melakukan kunjungan ke rumah-rumah dan hanya merayakan natal di rumah saja bersama anggota keluarganya saja. Tetapi majelis atau petugas pelayanan natal nanti yang melayani dan mendoakan dalam rangka perayaan natal. Ini sebagai bentuk kami memutus rantai penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
4. Gereja membentuk tujuh kelompok majelis pelayanan Natal layani jemaat di rumah
Vinolia menjelaskan, pihaknya telah membentuk tujuh kelompok majelis pelayanan Natal. Satu kelompok berjumlah tiga orang, yang bertugas memberikan pelayanan kepada 12 keluarga di rumah masing-masing. Sementara itu panitia natal yang memberikan arahan kepada pada jemaat dalam penerapan protokol kesehatan tersebut.
“Dalam hal penerapan protokol kesehatan saat beribadah telah diterapkan dan diperketat oleh pengurus gereja sejak April lalu sejak pandemik COVID-19 ada di PPU hingga sekarang,” ucapnya.
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di PPU Naik Jadi 72 Pasien