PPU Bentuk Pusat Pengembangan Kompetensi untuk Naker IKN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan membentuk pusat pengembangan kompetensi pencari kerja di bidangnya masing-masing. Kerja sama Kementerian Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur (Kaltim), dan Pemkab PPU.
Keberadaannya untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Naker dan Disnakertrans Kaltim di mana kami sepakat untuk membentuk Pusat Pengembangan Kompetensi di PPU untuk para pencaker PPU. Di mana pusat tersebut, beranggotakan dari kementerian, provinsi Kaltim dan PPU,” ucap Kepala Disnakertrans PPU Suhardi kepada IDN Times, Senin (18/7/2022).
1. Tingkatkan kompetensi pencaker sesuai dengan kebutuhan pembangunan di IKN
Adapun tujuan dibentuknya Pusat Pengembangan Kompetensi PPU tersebut, jelasnya, adalah untuk meningkatkan kompetensi para pencari kerja sesuai kebutuhan pembangunan di IKN nanti.
Untuk diketahui, tambahnya, sesuai informasi yang mereka dapatkan, para calon tenaga kerja tersebut telah mengantongi sertifikasi keahlian, sehingga bagi para calon tenaga kerja.
“Menjawab hal itu, saat ini sudah ada berapa kementerian melaksanakan pelatihan-pelatihan para pencari kerja di wilayah Kecamatan Sepaku untuk warga masyarakat Sepaku,” sebut Suhardi.
Baca Juga: Datangi Bappenas, PPU Usulkan Sejumlah Program Pembangunan
2. Kementerian PUPR mencari 240 orang naker untuk dilantih bidang kontruksi sipil
Kegiatan pelatihan itu dilaksanakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kaltim kerja sama dengan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK). Tujuannya agar pencari kerja memiliki sertifikasi.
Bahkan, baru-baru ini pihaknya juga diminta oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pelatihan bagi masyarakat PPU dalam bidang konstruksi sipil dan mendapatkan sertifikasi.
“Yang dibutuhkan sebanyak lebih kurang 240 orang dan mendapatkan pelatihan dan program kegiatan pemberdayaan naker konstruksi penyiapan pembangunan infrastruktur IKN tahun 2022. Di mana pelatihan itu dilaksanakan di PPU tanpa dipungut biaya,” ungkapnya.
3. Kementerian PUPR akan gelontorkan anggaran pelatihan bersertifikasi di PPU
Suhardi telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU. Bahkan Plt Bupati PPU Hamdam pun sudah bertemu Dirjen Kementerian PUPR guna membahas rencana tersebut.
“Hasil pertemuan itu Kementerian PUPR akan menggelontorkan anggaran untuk pelatihan-pelatihan bersertifikasi tersebut di PPU. Tentu saat ini kami utamakan dulu masyarakat lokal di kabupaten PPU,” bebernya.
Pembangunan IKN Nusantara diproyeksikan membutuhkan 200 ribu tenaga kerja. Pemenuhan tenaga kerja mengandalkan tenaga kerja dari PPU sekaligus daerah terdekat seperti Balikpapan, Kutai Barat, dan lainnya.
Sesuai dengan jumlah pencari kerja yang terdata di AK1 atau Kartu Tanda Bukti Pendaftaran Pencari Kerja.
“Saat pelaksanaan pembangunan IKN Nusantara informasi yang kami terima kelak menyerap naker cukup banyak, sekitar lebih kurang 200 ribu orang akan dipekerjakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembangunan yang dilaksanakan di IKN,” pungkas Suhardi.
Baca Juga: Kenalkan Wisata IKN, Pemilihan Duta Wisata Menyasar Millennials PPU