Puluhan Anak di Penajam Jadi Yatim Piatu karena COVID-19 

Belum miliki data anak meninggal karena COVID-19

Penajam, IDN Times - Sebanyak 22 anak di bawah umur di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan menjadi yatim piatu selama tahun 2021. Keluarga anak-anak ini menjadi korban pandemik COVID-19. 

"Data yang kami terima dari desa/kelurahan ada 22 anak kehilangan orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di tahun 2021 hingga Agustus bulan ini, sementara tahun 2020 kami belum memiliki datanya," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU Nurkaidah kepada IDN Times, Senin (30/8/2021). 

1. Penanganan anak korban COVID-19 dikoordinasikan dengan Dinsos dan Baznas

Puluhan Anak di Penajam Jadi Yatim Piatu karena COVID-19 Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Dibeberkannya,  dalam penanganan anak korban COVID-19 ini, pihaknya hanya menindaklanjuti saja permintaan data dari Dinas kependudukan, Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Kaltim. Untuk penanganannya nanti  akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) PPU.

"Saat ini kami hanya meminta data ke desa dan kelurahan jadi yang tahu keadaannya adalah mereka yang memberikan data. Kami pun tidak memiliki data ada berapa anak-anak yang positif meninggal dunia," sebutnya.

Baca Juga: IKN Kaltim dalam Proses, tapi Sengketa Lahan Mulai Muncul di Penajam

2. Anak-anak yatim piatu ini berusia sebulan hingga 17 tahun

Puluhan Anak di Penajam Jadi Yatim Piatu karena COVID-19 Ilustrasi pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Diungkapkannya, anak-anak yang terdampak karena orang tuanya meninggal akibat COVID-19 tersebut berusia dari 17 tahun hingga belum genap satu bulan. Lahir sudah ditinggalkan oleh ibu atau bapaknya atau masih usia sekolah.

"22 anak itu masih berusia sekolah tinggal dengan orang tua di Kecamatan Penajam 11 orang, Waru lima orang dan enam orang berdomisili di Kecamatan Sepaku, untuk anak asal Kecamatan Babulu tidak ada," ucapnya.

3. Hingga hari ini jumlah positif COVID-19 meninggal capai 214 kasus

Puluhan Anak di Penajam Jadi Yatim Piatu karena COVID-19 Pemakaman khusus COVID-19 di TPU Karabha, Tapos, Depok. Pemakaman seluas 1,8 hektare ini, Sabtu (7/8/2021) nyaris penuh. (IDN Times/Umi Kalsum)

Terpisah Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU dr Jansje Grace Makisurat  menyatakan, per hari ini terdapat penambahan kasus positif meninggal dunia sebanyak dua orang sehingga kini jumlah keseluruhan positif meninggal sejak 22 Maret 2020 lalu hingga sekarang total berjumlah 214 kasus. Pernyataannya termuat dalam press rilis Satgas COVID-19 PPU. 

"Hari ini kita mendapat tambahan dua kasus positif meninggal dunia sehingga total positif meninggal mencapai 214 kasus," tuturnya.

4. Hari ini 16 warga dinyatakan positif COVID-19

Puluhan Anak di Penajam Jadi Yatim Piatu karena COVID-19 Jubir Satgas COVID-19, dr, Jansje Grace Makisurat bacakan rilis Update kasus (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, terangnya, untuk kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini juga ada tambahan sebanyak 16 kasus sehingga total positif aktif sebanyak 269 kasus terdiri dari 248 pasien lakukan  isolasi mandiri dan 21 pasien lainnya kini dirawat di rumah sakit.

"Untuk hari ini juga terdapat 22 pasien positif yang dinyatakan selesai isolasi atau sembuh sehingga kasus kesembuhan capai 3.709 kasus sejak 22 Maret 2020 hingga sekarang," urainya.

Dikatakannya, dengan adanya tambahan 16 kasus positif COVID-19 baru, dua meninggal dan 22 orang pasien sembuh maka total keseluruhan kasus terkonfirmasi COVID-19 hingga sekarang mencapai 4.192 kasus dengan perincian sembuh 3.709 kasus, 214 kasus positif meninggal dan 269 pasien positif dinyatakan meninggal dunia.

"Sedangkan untuk penambahan kasus suspek COVID-19 hari ini ada 17 kasus, sehingga total suspek secara akumulatif mencapai 5.818, di mana hanya ada satu pasien kini dirawat di rumah sakit dan sudah sebanyak 27 pasien suspek yang meninggal dunia," pungkasnya.

Baca Juga: Sudah Lunas Warga Perumahan Korpri Penajam Tuntut Legalitas Lahan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya