Pandemik COVID-19 di Kaltim Fluktuatif sehingga Belajar Masih Online

Lima kota/kabupaten di Kaltim menerapkan PPKM level 4

Samarinda, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan update perkembangan pandemik, Minggu (29/8/2021). Suspek total 477.733 kasus (tambah 4.457 kasus), dan discarded/suspek negatif 323.770 kasus (tambah 5.110 kasus).

Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim juga menyebutkan, terkonfirmasi positif bertambah 331 kasus, total 149.807 kasus, probable 30 kasus dan masih proses 4.126 kasus.

Walaupun kasus aktif atau pasien dirawat berkurang 389 kasus, masih tersisa 7.422 dirawat. Serta pasien sembuh dan selesai isolasi 695 kasus, total 137.344 kasus. Namun pasien meninggal cukup tinggi, ada 25 kasus, total 5.041 kasus.

1. Proses pembelajaran tatap muka (PTM)

Pandemik COVID-19 di Kaltim Fluktuatif sehingga Belajar Masih OnlinePelaksanaan Salat Jenazah dokter korban COVID-19 di Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, Pemprov Kaltim belum memberikan izin pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM). Gubernur tidak mau menanggung risiko melaksanakan PTM di masa-masa pandemik COVID-19. 

"Saya tidak mau ambil risiko. Kita tidak mau itu," kata Isran dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Jumat (27/8/2021).

Kasus warga terkonfirmasi positif virus corona meski pun melandai, namun lanjutnya, masih fluktuatif dan turun naik. Artinya, penyebaran COVID-19 masih terjadi dan penularan masih ada.

Dan masing-masing daerah berbeda-beda kondisinya, tapi masih rentan dan rawan.

"Kami tidak ingin anak-anak terpapar dan membahayakan kesehatan mereka. Ini harus dipahami semua pihak, terlebih pengertian orang tua dan para guru," tegas Kasatgas Penanganan COVID-19 Kaltim.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Turun di Kaltim tapi Warga Diminta Waspada

2. Kaltim masih menerapkan proses belajar online

Pandemik COVID-19 di Kaltim Fluktuatif sehingga Belajar Masih OnlinePenyuntikan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Isran mengatakan, pandemik COVID-19 masih menyebar di seluruh penjuru Benua Etam. Proses belajar mengajar terus berjalan walau pun secara sistem daring atau online.

Meskipun begitu, Pemprov Kaltim terus melakukan evaluasi tentang kondisi pandemik di masyarakat. Sementara ini, Isran menyatakan, prioritas utama adalah keselamatan para siswa-siswa pelajar di Kaltim. 

"Kita terus evaluasi dan evaluasi. Segala sesuatu harus dikaji lebih mendalam. Risiko apa pun, kita tidak ingin anak-anak kita susah. Bantu doa, semoga kasus terus menurun dan berkurang, sehingga tidak ada lagi penularan COVID-19," katanya. 

3. Update pandemik COVID-19 di Kaltim

Pandemik COVID-19 di Kaltim Fluktuatif sehingga Belajar Masih OnlinePemberian vaksinasi masyarakat umum di DOME Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Tren penanganan pandemik COVID-19 di Kaltim terus menunjukkan sinyal positif. Website Satgas Kaltim melaporkan terjadi penurunan signifikan jumlah kasus terpapar virus menjadi 7.422 kasus atau turun 5,2 persen dari sehari sebelumnya 7.811 kasus. 

Ini adalah update pandemik COVID-19 di Kaltim, Senin (30/8/2021). 

Tren pandemik COVID-19 fluktuatif di Balikpapan di mana jumlah pasien 1.226 kasus turun tipis 3,6 persen dari sebelumnya 1.271 kasus. 

Balikpapan bukan lagi menjadi daerah tertinggi jumlah pasien terpapar virus COVID-19. Meskipun begitu, Balikpapan masih melaksanakan PPKM level 4 bersama, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Paser. Dari lima kota/kabupaten itu, hanya Paser yang statusnya naik dari sebelumnya PPKM level 3 dan sekarang menjadi PPKM level 4.

4. Kasus pandemik di kota/kabupaten Kaltim

Pandemik COVID-19 di Kaltim Fluktuatif sehingga Belajar Masih OnlinePenyerahan dana santunan anak-anak yatim/piatu korban COVID-19, Jumat (27/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Kabupaten Kutai Kartanegara masih tinggi angka penyebaran virus tercatat sebanyak 1.217 kasus atau turun 7,6 persen dari sebelumnya 1.310 kasus. 

Kondisi pandemik di Bontang juga menurun menjadi 1.151 kasus atau turun 5,5 persen dari sebelumnya 1.215 kasus. Bontang sempat menerapkan PPKM level 4 dan sekarang turun jadi PPKM level 3.

Meski begitu jumlah pasien terpapar virus COVID-19 di Bontang masih cukup tinggi.

Demikian pula di Kutai Barat dan Samarinda.

Kutai Barat pun mengalami penurunan jumlah pasien menjadi 821 kasus atau turun 8,4 persen dari sebelumnya 890 kasus.     

Juga Kota Samarinda mengalami penurunan pasien COVID-19 menjadi 554 kasus atau turun 4,6 persen dari sebelumnya 580 kasus.

Baca Juga: Update Perkembangan Pandemik COVID-19 di Kaltim 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya