Warga Pesisir PPU Diminta Waspada Ancaman Cuaca Ekstrem

Sebanyak 10 rumah dihantam ombak pantai

Penajam, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengimbau masyarakat agar mewaspadai ancaman cuaca ekstrem terjadi akhir-akhir ini. Khususnya bagi mereka yang tinggal di kawasan pesisir pantai. 

Kondisi air pasang dan gelombang kian meninggi beberapa hari terakhir ini.

“Kami prediksi cuaca ekstrem bakal melanda wilayah dalam beberapa hari ke depan. Sehingga kami menghimbau masyarakat, khususnya yang ada di wilayah pesisir untuk terus waspada,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD PPU Marjani kepada IDN Times, Senin (26/12/2022) di Penajam.

1.Kondisi air pasang naik 30 meter timbulkan banjir rob

Warga Pesisir PPU Diminta Waspada Ancaman Cuaca EkstremBanjir rob akibat cuaca estrim menimpa rumah warga PPU (IDN Times/Ervan)

Berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi air pasang di beberapa wilayah pesisir di Kecamatan Penajam dan sekitarnya. Air naik hingga ketinggian 30 meter dari batas bibir pantai hingga menimbulkan banjir rob. 

“Akibatnya kenaikan air pasang yang cukup tinggi hingga tersebut mengakibatkan banjir rob dan sebanyak delapan rumah dihuni delapan kepala keluarga (KK) dengan 36 jiwa di Kelurahan Tanjung Tengah, Penajam terendam banjir, bencana terjadi pada Jumat (23/12/2022) sore," ungkapnya.

Banjir rob tersebut juga terjadi di Kelurahan Saloloang, di mana ada dua rumah unit alami kerusakan cukup parah satunya rusak pada bagian dapur. Lalu satu lagi rumah ukuran 2,5 X 6 meter dihuni satu KK dengan dua jiwa rusak parah, dihantam ombak laut.

Baca Juga: Liburan Nataru, Polres PPU Antisipasi Wisatawan di Titik Nol IKN

2. Banjir rob redam SDN 018 Penajam Kelurahan Saloloang

Warga Pesisir PPU Diminta Waspada Ancaman Cuaca EkstremCuaca ekstrim di pesisir pantai Penajam (IDN Times/Ervan)

Banjir rob juga meredam bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 018 Penajam yang lokainya berada di Kelurahan Saloloang. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 Wita tetapi sekitar pukul 20.30 Wita air mulai surut. 

Atas kejadian itu, jelasnya, selama dua hari ke depan Tim Pusdalops BPBD PPU bersama kepolisian, Dinas Perhubungan, Babinsa dan warga terus melakukan pemantauan, guna mencegah banjir rob susulan. 

“Hal ini juga diperkuat dari prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan,  gelombang tinggi masih terjadi hingga beberapa hari kedepan,” kata Marjani.

3. Pemantauan pada semua kawasan pesisir di PPU

Warga Pesisir PPU Diminta Waspada Ancaman Cuaca EkstremBanjir rob akibat suaca ekstrim di pesisir pantai Penajam (IDN Times/Ervan)

Pemantauan bukan hanya di dua kelurahan tersebut saja, tetapi pada semua kawasan pesisir di PPU. Sehingga perlu kewaspadaan tim di lapangan. Fenomena alam seperti banjir rob, merupakan siklus tahunan sebab Desember tahun lalu juga terjadi. 

“Bahkan, pada Desember 2021 sebanyak 70 rumah ikut terdampak. Saya berdoa semoga Desember ini tidak ekstrem seperti tahun kemarin ,” harapnya.

Selain itu, pihaknya mengimbau, bagi masyarakat selalu waspada jika ingin mencari ikan di laut, utamakan keselamatan jiwa. Sementara warga yang tinggal di pesisir harus selalu waspada terhadap banjir rob, apalagi jika disertai dengan hujan lebat.

“Bencana seperti ini disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem, yakni hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin. Jika terjadi di laut maka akan memicu timbulnya gelombang tinggi hingga ke bibir pantai hingga terjadi banjir rob,” pungkas Marjani.

Baca Juga: Pencurian Onderdil Alat Berat di PPU, Pelaku Kabur ke Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya