Ratusan Kasus Kanker yang Mengancam Anak-Anak di Kalsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Kasus penyakit kanker di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) dilaporkan cukup tinggi. Totalnya sebanyak 150 kasus baru penderita penyakit ini tertinggi di Banjarmasin.
Banyak faktor penyebab munculnya penyakit mematikan yang menggerogoti tubuh manusia itu.
1. Kanker menyerang balita usia 1-5 tahun
Staf Divisi Hematologi Onkologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dr Wulandewi Marhaeni SpA(K) mengatakan, kasus baru penderita kanker itu menyerang anak-anak mulai dari bayi sampai remaja.
Penyebabnya diindikasikan dari makanan dan pola hidup tak sehat.
Kalau dari kalangan usia, pasien yang mendapat penanganannya kebanyakan usia balita kisaran 1 sampai 5 tahun. Namun ada juga remaja.
"Tahun ini ada 150 kasus baru kanker yang menyerang anak. 50 persennya ada pada penderita kanker darah atau leukemia," katanya.
Baca Juga: Persaingan Retail Modern dan Tradisional di Banjarmasin Makin Ketat
2. Masyarakat masih percaya pengobatan alternatif
Wulan mengkhawatirkan penanganan pasien penyakit kanker di Banjarmasin. Menurutnya, banyak anak meninggal dunia akibat terlambat mendapat penanganan medis.
Pasalnya, kasus itu terjadi karena orang tua membawa anaknya ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah, misalnya sudah di stadium 3 sampai 4.
Itu terjadi karena ketidaktahuan orangtua dan dianggap remeh. Kebanyakan masyarakat masih percaya kepada pengobatan alternatif.
"Kanker adalah penyakit yang mematikan apabila tidak segera mendapat penanganan intensif maka nyawa taruhannya,"
3. Kanker bisa sembuh dan bisa kambuh
Wulan menyatakan, penyakit kanker bisa disembuhkan dengan catatan memperoleh penanganan dengan tepat. Lalu bagaimana yang sembuh apakah bisa kambuh lagi? Katanya kanker yang sudah sembuh bisa saja kambuh lagi, itu terjadi apabila terinveksi virus yang bisa memicu kembalinya kanker.
"Bagi yang memiliki riwayat kanker pola makan harus diperhatikan. Orangtua harus ekstra memberikan pengawasan pada anaknya seperti jangan jajan sembarangan,"
"Kanker juga bisa dikenali gejalanya. Kalau kanker darah, anak mudah lesu, pucat, sering demam, gampang sakit. Ciri itu diharapkan orang tua peka dan segera membawa ke dokter atau ke rumah sakit," ucapnya.
4. YKI Banjarmasin gencar sosialisasi
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Banjarmasin Dr Siti Wasilah mengaku, prihatin 150 kasus baru penderita kanker di Kalsel dan Banjarmasin paling banyak.
Hal itu membuatnya semakin gencar dalam melakukan sosialisasi. Karena hanya cara itu yang ampuh bisa memberikan edukasi kesehatan ke masyarakat.
Apalagi, masyarakat sekarang masih percaya dengan pengobatan alternatif. Sehingga penderita kanker, kebanyakan terlambat mendapat penanganan.
"Ini ironis, masyarakat baru berobat saat kanker sudah parah. Ini terjadi karena masih percaya dengan pengobatan alternatif. kami YKI harus rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat agar warga tahu bagaimana penanganan kanker yang baik," ujarnya.
Baca Juga: Sekolah di Banjarmasin Keluhkan Persoalan Perundungan Antar Siswa