Pascabanjir Rawan Diare, Hindari Main Air Genangan 

Penting, cuci tangan sebelum makan

Samarinda, IDN Times - Banjir identik dengan berbagai macam penyakit. Tidak hanya saat banjir tetapi juga pascabanjir. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai pascabanjir antara lain: diare, demam berdarah, leptospirosis, tipes, dll.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Drg. H. Rustam, M.Si. mengatakan Posko-Posko Kesehatan akan tetap siaga sampai masa tanggap darurat banjir selesai pada 21 Juni 2019 mendatang. 

Pihaknya juga mewaspadai adanya sampah-sampah yang tertinggal setelah banjir surut. Sampah potensial untuk menyebarkan berbagai penyakit.

"Kami bekerjasama dengan BLH untuk sampah yang belum terangkut akan kami semprot untuk penanggulangan wabah, khususnya lalat dan nyamuk. Bayi dan balita kita berikan vitamin untuk mencegah diare dan penyakit-penyakit menular," jelasnya.

1. Sebanyak 26 Puskesmas telah beroperasi kembali

Pascabanjir Rawan Diare, Hindari Main Air Genangan Dok.IDN Times/Istimewa

Drg. Rustam menjelaskan dua Puskesmas yang terendam banjir yaitu Puskesmas Bengkuring dan Puskesmas Remaja sudah beroperasi kembali. Terdapat 26 Puskesmas di Samarinda.

"Keluhan terbanyak ISPA dan dermatitis. Sampai tanggal 15 Juni tercatat sekitar 3000 pengunjung di Posko Kesehatan resmi. Sementara, banyak relawan dari tim kesehatan yang dari luar belum melapor ke kami berapa jumlah warga yang mengunjungi posko kesehatan yang mereka dirikan," kata drg. Rustam. 

Menurutnya, lebih dari 100 tenaga medis telah bergerak bersama membantu korban banjir. Baik dari Dinas Kesehatan Samarinda, Dinkes Provinsi Kaltim,maupun beberapa rumah sakit. 

"Posko induk maupun posko kesehatan yang kecil-kecil yang dibuat Puskesmas semua terisi dengan tenaga kesehatan baik dokter, perawat, asisten apoteker, tenaga kesehatan lingkungan, dan ahli gizi," jelasnya.

Baca Juga: Tanaman Padi Seluas 800 Hektare di Sulsel Mati Akibat Banjir

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting terutama pascabanjir

Pascabanjir Rawan Diare, Hindari Main Air Genangan Dok.IDN Times/Istimewa

Drg. Rustam menjelaskan selain pelayanan kesehatan, pihaknya juga melakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dampak banjir, hygiene masyarakat menjadi terganggu.

"Perhatikan PHBS, sebelum makan minum, dan kegiatan apapun cuci tangan dengan sabun, hindari anak-anak dan balita bermain di genangan-genangan air. Jika terkena penyakit atau gangguan kesehatan segera periksakan diri ke Posko kesehatan atau Puskesmas terdekat," kata drg. Rustam. 

3. Tidak ada kasus leptospirosis

Pascabanjir Rawan Diare, Hindari Main Air Genangan realestate.com.au

Salah satu penyakit berbahaya pascabanjir adalah leptospirosis. Drg. Rustam menjelaskan hingga kini belum ada kasus leptospirosis di Samarinda. 

"Tidak ada kasus leptospirosis. Kasus diare juga tidak terlalu banyak, namun kita khawatirkan justru pascabanjir ini diare meningkat. Kita mengimbau lewat Puskesmas agar PHBS itu dijalankan," katanya. 

Sementara untuk obat-obatan, stoknya cukup di 26 Puskesmas yang ada di Samarinda.  "Obat yang terbanyak disediakan sesuai dengan penyakitnya yaitu ISPA, penyakit kulit dermatitis, dan obat hipertensi," jelas drg. Rustam.

Baca Juga: Penanganan Banjir Samarinda Perlu Biaya Rp7 Triliun

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya