Realisasi Sekolah Ramah Anak di Balikpapan Mencapai 61 Persen  

Sepertiga waktu kehidupan anak-anak ada di sekolah

Balikpapan, IDN Times - Realisasi penerapan program Sekolah Ramah Anak (SRA) di Kota Balikpapan hingga tahun 2019 ini tercatat baru  mencapai 61 persen. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Leni Rosalin usai menghadiri Pelatihan Sekolah Ramah Anak Bagi Pendidik dan Tenaga Pendidik serta Pengukuhan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Balikpapan 2019.

“Sesuai dengan program nasional, kami ingin semua satuan pendidikan baik sekolah atau madrasah dapat menjadi ramah anak, karena sepertiga hidup anak-anak itu berada di sekolah,” kata Leni ketika diwawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Rabu (4/12).

1. Secara nasional, 23 ribu sekolah sudah mendukung program ramah anak

Realisasi Sekolah Ramah Anak di Balikpapan Mencapai 61 Persen  IDN Times/Maulana

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, secara nasional sekitar 23 ribu sekolah yang ada di Indonesia sudah menerapkan program sekolah ramah anak.

Leni menyampaikan pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah sekolah yang berkomitmen untuk mendukung program sekolah ramah anak. Penerapan program sekolah ramah anak tidak hanya pada kegiatan belajar mengajar di sekolah, melainkan  semua aspek sekolah, meliputi antara lain sarana di sekolah seperti kantin dan UKS serta sarana lainnya yang memberikan kenyamanan kepada anak dalam melakukan aktivitas di di sekolah.

“Semua aspek harus terlibat seperti kantin, makanan dan minuman yang disajikan harus aman dan tidak mengandung bahan yang berbahaya seperti pengawet dan pewarna yang dapat mengancam tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Baca Juga: Sosialisasi, KPU Balikpapan Siapkan Aplikasi Info Pilkada 2020

2. Guru, orangtua dan alumni juga harus dilibatkan

Realisasi Sekolah Ramah Anak di Balikpapan Mencapai 61 Persen  IDN Times/Maulana

Sejak diterapkan dalam 3 tahun terakhir, sedikitnya 54 sekolah yang ada di Kota Balikpapan sudah berkomitmen untuk mendukung program sekolah ramah anak. Jumlah tersebut sekitar 61 persen dari 154 sekolah yang ada.

Leni menjelaskan untuk mendukung program sekolah ramah anak harus dilaksanakan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat tidak hanya warga sekolah namun juga orangtua siswa termasuk alumni sekolah serta masyarakat di lingkungan sekolah.

Ia menjelaskan dukungan itu dilakukan dengan mendukung upaya menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak, sehingga dapat membantu tumbuh kembang anak dalam belajar.

“Sekolah yang sudah berkomitmen untuk mendukung program ini akan kami evaluasi tiap tahun, sehingga program yang dijalankan dapat berjalan secara maksimal,” ungkapnya.

3. Sinergitas dengan lingkungan keluarga jadi tantangan

Realisasi Sekolah Ramah Anak di Balikpapan Mencapai 61 Persen  IDN Times/Maulana

Dalam menerapkan lingkungan yang ramah terhadap anak, tidak hanya perlu dilakukan di lingkungan sekolah namun juga harus mendapatkan dukungan dari orang tua dan seluruh anggota keluarga.

Sinergitas antara lingkungan sekolah dengan keluarga menjadi hal penting untuk menciptakan penerapan lingkungan yang ramah bagi anak agar program dalam terlaksana maksimal.

“Dalam sehari sepertiga waktu anak memang di sekolah, namun sisanya ada di lingkungan keluarga, sehingga keluarga juga harus mendukung program ini,” tambahnya.

Baca Juga: PDAM Balikpapan Jadi Percontohan Nasional Humas Berkonsep Digital 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya