Bocah 10 Tahun Meninggal karena Penyakit DBD di Banjarmasin 

Enam kasus DBD terjadi di awal tahun 2023

Banjarmasin, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan 1 korban meninggal dunia karena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Korban merupakan bocah berusia 10 tahun yang terlambat penanganan pihak medis di kota "Seribu Sungai".

"Terdapat 1 orang warga yang meninggal dunia yakni seorang anak berumur 10 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Muhammad Ramadhan, Selasa (10/1/2023). 

1. Enam kasus penyakit DBD awal 2023

Bocah 10 Tahun Meninggal karena Penyakit DBD di Banjarmasin Ilustrasi Pasien DBD (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Ramadhan mengatakan, pihaknya memperoleh laporan 6 kasus penyakit DBD baru di awal Tahun 2023. Sebaran penyakit DBD ini terjadi merata di semua kecamatan di Banjarmasin. 

Semua terdeteksi disebabkan akibat lingkungan yang tidak bersih dan sehat ditambah banyaknya sampah yang memudahkan nyamuk cepat berkembang biak di tempat-tempat seperti di ban bekas, kaleng bekas, dan tempat lain yang bisa menampung air hujan.

Di sisi lain, para korban mayoritas terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasien baru diantar ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah, sehingga hal yang tak diinginkan terjadi.

Baca Juga: Tiga ASN di Banjarmasin Dipecat karena Kasus Narkoba dan Bolos Kerja 

2. Waspada penyebaran penyakit DBD

Bocah 10 Tahun Meninggal karena Penyakit DBD di Banjarmasin Ilustrasi pasien DBD (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Oleh sebab itu, Ramadhan meminta agar masyarakat Banjarmasin mewaspadai penyebaran penyakit DBD. Mereka diminta secepatnya membawa pasien yang mengalami ciri-ciri penyakit DBD.  

"Jika ada warga yang positif DBD akan dilakukan PSN dan penyelidikan epidemiologi serta jika memang urgens akan dilakukan fogging," imbuhnya.

Menurutnya, penyakit DBD dapat ditangani dengan menjaga kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, dan penerapan 3M melibatkan lintas sektor.

"Kita juga akan melakukan penyuluhan tentang DBD, pemberian serbuk abate, dan fogging pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa," tuturnya.

3. Warga Banjarmasin diminta rutin melakukan fogging

Bocah 10 Tahun Meninggal karena Penyakit DBD di Banjarmasin Ilustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Selain itu, masyarakat harus reaktif melakukan fogging saat ditemui kasus DBD di wilayahnya. Permintaan bisa diajukan langsung ke puskesmas setempat. 

"Hubungi puskesmas terdekat untuk memohon fogging, apabila dilingkungan ada ditemui kasus DBD," paparnya.

Pada 2022 lalu, Banjarmasin terjadi 60 kasus DBD dengan 2 korban meninggal dunia. 

Baca Juga: Motor Balap Liar di Banjarmasin akan Ditahan selama Dua Bulan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya