OIKN Mengelola dengan Maksimal Sumber Daya Air 

Pengelolaan air tidak terbuang percuma

Balikpapan, IDN Times - Tim dari Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) sedang merancang pengelolaan sumber daya air hingga drainase yang ramah lingkungan, sehingga tak akan setetes pun air hujan yang terbuang percuma karena langsung diserap ke tanah dan drainase.

"Dalam IKN menerapkan sponge city, maka setiap tetes air hujan yang jatuh langsung diserap oleh tanah di IKN, drainase, embung, bendungan, bahkan limbah air pun bisa digunakan untuk kebutuhan non-konsumsi," ujar Direktur Sarana dan Prasarana Dasar OIKN Agus Ahyar diberitakan Antara di Balikpapan, Senin (17/7/2023).

1. Pengelolaan air hujan

OIKN Mengelola dengan Maksimal Sumber Daya Air Presiden Joko "Jokowi" Widodo (tengah) meninjau pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur pada Rabu, 22 Juni 2022. (Dokumentasi Biro Pers)

Pengelolaan air hujan dilakukan dengan berbagai metode di antaranya dengan menampung melalui bak tandon air untuk langsung bisa digunakan, menampung dalam tampungan buatan atau badan air alamiah.

Kemudian dari drainase dialirkan ke riparian sungai terdekat untuk mengurangi beban pada sungai di hilir, lantas selalu memelihara metode tersebut agar berdaya guna dan berkelanjutan.

Konsep drainase ramah lingkungan ini merupakan metode yang ke depan diperlukan dan erat kaitannya dengan perubahan Iklim, perubahan yang ditandai dengan naiknya muka air laut, kenaikan temperatur udara, perubahan durasi dan intensitas hujan, perubahan arah angin, dan perubahan kelembaban udara.

Baca Juga: Pemkab PPU Berhasil Padamkan Bencana Karhutla

2. Metode drainase ramah lingkungan

OIKN Mengelola dengan Maksimal Sumber Daya Air Sebuah kendi yang berisi tanah dan air dari seluruh provinsi se-Indonesia usai seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Ada beberapa metode drainase ramah lingkungan yang dapat dipakai di Indonesia, di antaranya adalah metode kolam konservasi, metode sumur resapan, metode river side folder dan metode pengembangan areal perlindungan air tanah.

"Perencanaan drainase perkotaan di IKN mengacu pada sustainable drainase system, yakni menerapkan paradigma baru dalam pengelolaan air hujan," katanya saat menjadi narasumber dalam Sidang Pleno ke-2 Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) Mahakam di Hotel Platinum Balikpapan tersebut.

3. Mereduksi kecepatan dan debit puncak limpasan air hujan

OIKN Mengelola dengan Maksimal Sumber Daya Air Menteri PPN saat meninjau lokasi bendungan Sepaku-Semoi, Kamis (23/4/2021). (IDN Times/Ervan)

Ia menjelaskan, pendekatan dengan cara mereduksi kecepatan dan debit puncak limpasan air hujan akan memperkecil banjir dan erosi badan air, mengurangi beban saluran, dan meningkatkan kualitas air di badan air alamiah.

"Air hujan mengalir menuju badan air terdekat, ditangkap saluran drainase bawah tanah, kemudian melewati jaringan pipa yang selanjutnya ke saluran terbuka menuju fasilitas pengolahan air untuk dijadikan air baku," kata Ahyar.

Baca Juga: PPU Kerja Sama dengan Unlam Banjarmasin dalam Tingkatkan SDM

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya