PDRB Subsektor Peternakan Kaltim Meningkat Jadi Rp2,2 Triliun

Peningkatan populasi ternak sapi, daging, dan telur

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengapresiasi capaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) tahun 2021, baik peningkatan populasi ternak sapi, produksi daging dan telur.

"Termasuk peningkatan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sektor peternakan yang meningkat dari Rp2,218 triliun menjadi Rp2,255 triliun dari PDRB Pertanian Rp40,848 triliun dan PDRB Provinsi Kaltim sebesar Rp695,158 triliun," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim H Riza Indra Riadi dalam akun Instagram Pemprov Kaltim. 

1. Produksi masih di bawah konsumsi masyarakat

Riza menambahkan, meski produksi di subsektor peternakan meningkat, tapi harus diakui produksi masih di bawah konsumsi masyarakat Kaltim, hingga masih memerlukan pasokan dari luar daerah.

"Untuk itu kinerja semua pihak harus terus didorong dengan program prioritas, di antaranya pembangunan mini ranch selama lima tahun sebanyak 120 unit memanfaatkan bekas lahan pertambangan batu bara, integrasi sapi-sawit, perhutanan sosial dan lahan kelompok masyarakat," pesannya.

Baca Juga: Putra Putri Kaltim Bisa Masuk dalam Institusi Otorita IKN Nusantara

2. Program kemitraan dan bina lingkungan digalakkan

Riza mengimbau program kemitraan dan bina lingkungan juga terus digalakkan, terutama perusahaan yang beroperasi di Kaltim, baik BUMN maupun swasta.

Semua harus terus membangun, lanjut Riza termasuk menjalin sinergi dan kerja sama antara academician, businessman, government (ABG) seperti perguruan tinggi di Kaltim dalam kajian kajiannya guna mendukung kebijakan peternakan.

Begitu juga pihak swasta dalam mendorong investasi sebagai salah satu solusi terhadap keterbatasan anggaran pemerintah.

3. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

Berdaulat dalam penerapan regulasi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, maka memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal dan mendorong lahirnya industri hilir, serta mewujudkan ketahanan energi dan pangan.

"Juga pengembangan komoditas agroindustri unggulan berbasis kawasan dan pemanfaatan lahan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat," papar Riza. 

Baca Juga: Deklarasi Ganjar, Millennials Kaltim Mendukung dengan Tanam Mangrove 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya