Sejak Lebaran, Banjir Bandang di Berau Kaltim Belum Surut

Dua sungai besar di Berau meluap

Balikpapan, IDN Times - Sisa-sisa genangan air banjir masih setinggi 1,5 meter di sejumlah perkampungan di Kecamatan Sambaliung dan Teluk Bayur Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (18/5/2021). Hari pertama lebaran, banjir bandang ini bahkan sempat menggenangi 2.500 rumah warga di empat kecamatan Berau yakni Sambaliung, Teluk Bayur, Segah, dan Kelay.

“Banjir sempat terjadi 15 kelurahan di wilayah Berau,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Thamrin saat dihubungi, Selasa (18/5/2021).

1. Banjir Berau terjadi sejak lebaran pertama Idul Fitri

Sejak Lebaran, Banjir Bandang di Berau Kaltim Belum SurutBencana banjir di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Foto Jatam Kaltim

Thamrin mengatakan, bencana banjir di Berau terjadi sejak hari pertama lebaran Idul Fitri pada 13 Mei 2021 lalu. Saat warga muslim lain sedang merayakan salat Idul Fitri, menurutnya, para warga ini  terpaksa menyelamatkan diri serta harta bendanya.

Banjir disebabkan meluapkan dua sungai besar di Berau yakni Sungai Kelay dan Segah serta membanjiri perkampungan di hilir sungai. Sebelum lebaran, ia menyebutkan, terjadi hujan lebat di area hulu sungai yang menyebabkan meluapnya air di hilir Sungai Kelay dan Segah.

Dua sungai ini memang bertemu di area hilir di mana sisi kiri kanannya merupakan lokasi  pemukiman di Berau.

Baca Juga: Pantau Banjir Malinau, Gubernur Kaltara Carter Pesawat Sewaan

2. Ketinggian banjir hingga mencapai 2,5 meter

Sejak Lebaran, Banjir Bandang di Berau Kaltim Belum SurutLuapan dua Sungai Kelay dan Segah di Kabupaten Berau Kaltim. Foto Jatam Kaltim

Thamrin mengatakan, area hilir Sungai Kelay dan Segah memang menjadi langganan bencana banjir tahunan akibat luapan air dari hulu. Namun tahun ini, ketinggian debit air banjir paling parah mencapai 2,5 meter.

“Sekarang di beberapa area sudah surut, namun masih ada yang belum hingga sekitar  1,5 meter,” ungkapnya.

Tahun-tahun sebelumnya, lanjut Thamrin, banjir di area hilir sungai maksimal hanya setinggi mata kaki manusia dewasa. Penyebabnya juga sama, hujan deras di area hulu hingga limpasan airnya terbawa hingga area hilir Sungai Kelay dan Segah.
“Memang banjir tahunan nih, tapi sekarang paling besar,” sesalnya.

3. Masyarakat menolak evakuasi ke lokasi penampungan

Sejak Lebaran, Banjir Bandang di Berau Kaltim Belum SurutBencana banjir di Berau Kalimantan Timur. Foto Jatam Kaltim

Thamrin menyatakan, BPBD Berau masih bersiaga mengantisipasi ancaman luapan banjir dengan menawarkan evakuasi para warga ke tempat tinggi. Namun sebagian besar warga menolak evakuasi dengan alasan menjaga harta benda.

“Warga sudah kembali ke rumah masing-masing, mereka menolak evakuasi,” paparnya.

Saat ini, BPBN Berau hanya bisa mendistribusikan bantuan logistik bahan-bahan sembako dan air bersih pada korban agar mampu bertahan di tengah genangan air. Beberapa area transportasi darat memang sudah bisa mobil guna mendistribusikan bantuan logistik.

Dalam bencana ini, BPBD Berau belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat bencana banjir. Kerugian ditimbulkan banjir berupa kerusakan infrastruktur dan materiil milik warga.

Baca Juga: Waduk Kota Surut Mendadak, Balikpapan akan Terjunkan Tim Investigasi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya