14 Hari Beroperasi, 14 Ribu Pengendara Terjaring Operasi Patuh Mahakam

Kukar menjadi daerah terbanyak pelanggaran di Kaltim

Balikpapan, IDN Times – Usai sudah pelaksanaan Operasi Patuh Mahakam (OPM) 2019. Ada belasan ribu pengendara dari berbagai wilayah di Kaltim terjaring razia dalam operasi ini.

Kabag Binops Ditlantas Polda Kaltim, AKBP Indras Budi Purnomo mengatakan, OPM 2019 telah selesai dilaksanakan pada Rabu, 11 September. Itu artinya, terhitung sejak dimulainya OPM 2019 pada Kamis, 29 Agustus, ada 14 hari operasi ini digelar.

“Untuk jumlah pelanggaran selama Operasi Patuh Mahakam 2019 itu sebanyak 14.869 pelanggaran di wilayah Kalimantan Timur,” katanya kepada awak media, Jumat (13/9). Dia menambahkan, jumlah tersebut terdiri dari pengendara roda dua dan roda empat.

1. Penurunan angka pelanggaran dibandingan Operasi Patuh Mahakam 2018

14 Hari Beroperasi, 14 Ribu Pengendara Terjaring Operasi Patuh MahakamIDN Times/Surya Aditya

Budi menjelaskan, jumlah pelanggaran tersebut membuktikan ada penurunan dibandingkan OPM 2018. Pada tahun lalu, dioperasi yang sama, ada 15.632 pelanggaran terjadi. Artinya, ada penurunan sekitar 763 pelanggaran.

“Kalau persentasenya turun sekitar 5 persen dari tahun 2018. Dari sini kita bisa ketahui bahwa kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas ada peningkatan,” jelas perwira melati dua di pundak itu.

Baca Juga: Hari Kedua Operasi Patuh Mahakam, Ratusan Pengendara Kena Tilang

2. Kasus helm jadi pelanggaran terbanyak

14 Hari Beroperasi, 14 Ribu Pengendara Terjaring Operasi Patuh MahakamSat Lantas Polres Balikpapan

Budi melanjutkan, dari 14 ribu lebih pelanggaran yang terjadi pada OPM 2019, ada tiga kasus pelanggaran yang paling menonjol. Diurutan ke tiga, sebut dia, yakni kasus pengendara di bawah umur.

“Yang tidak layak berkendaraan itu rata-rata pelajar, antara usia 15, 16, ada yang 14 tahun itu sudah menggunakan kendaraan,” sebutnya.

Kasus pelanggaran melawan arus menempati urutan kedua. Sedangkan diperingkat pertama yakni kasus pelanggaran helm. “Pelanggaran soal helm ini seperti tidak pakai helm dan ada yang tidak SNI. Kalau ini sanksinya cuma teguran saja dengan edukasi yang simpatik kepada masyarakat,” bebernya.

Sedangkan wilayah yang paling banyak terjadi pelanggaran, Budi memaparkan tiga daerah. Yang terbanyak ada di wilayah hukum Polres Kukar, berikutnya wilayah hukum Polresta Samarinda. “Setelah itu di wilayah hukum Polres Balikpapan,” paparnya.

Namun bukan hanya pelanggaran. Selama digelarnya OPM 2019 juga terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Ditlantas Polda Kaltim menyatat, ada tiga kasus kecelakaan selama 14 hari operasi ini digelar. Jumlah tersebut juga disebutnya menurun dibading tahun sebelumnya.

“Untuk jumlah lakalantas, dibandingkan tahun 2018 itu ada mengalami penurunan sebanyak 81 persen, di mana pada tahun 2018 terjadi 16 kasus lakalantas,” sebutnya.

3. Harapkan tak ada lagi pelanggaran lalu lintas

14 Hari Beroperasi, 14 Ribu Pengendara Terjaring Operasi Patuh MahakamHumas Polda Kaltim

Dengan telah berakhirnya OPM 2019, Budi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat, terutama warga Kaltim yang telah patuh dalam berlalu lintas dan  kooperatif selama mengikuti kegiatan operasi ini.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah ikut meningkatkan program keselamatan berlalu lintas ini,” ujarnya.

Dia berharap, warga bisa memetik hikmah dari tujuan utama OPM, yakni, sadar, patuh dan tertib dalam berlalu lintas. “Semoga bukan hanya saat operasi saja kita patuh, namun selamanya, karena keselamatan adalah kebutuhan kita semua,” pungkasnya.

Baca Juga: Operasi Patuh Mahakam 2019, Ratusan Personel Dikerahkan 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya