Ancaman Learning Loss, DPRD Kaltim Sorot Sistem Belajar Daring

Pemerintah harus berikan solusi untuk ancaman learning loss

Samarinda, IDN Times - Penyebaran virus corona atau COVID-19 memang menjadi waswas bersama. Karena itu Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) menunda sementara sekolah tatap muka. Padahal sejumlah sekolah di Benua Etam sudah ada yang memulai aktivitas tersebut.

“Kami mendukung saja, sepanjang itu demi kebaikan bersama,” ujar Rusman Yaqub, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim saat dikonfirmasi, Jumat (23/4/2021). 

1. Langkah Gubernur Isran sudah tepat karena kasus COVID-19 masih fluktuatif

Ancaman Learning Loss, DPRD Kaltim Sorot Sistem Belajar DaringRusman Yaqub, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim (Dok.IDN Times/istimewa)

Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyakini langkah Gubernur Isran tersebut sebelumnya sudah ditimang-timang. Sebab hingga kini penyebaran wabah ini memang tak bisa diprediksi alias fluktuatif, namun saban hari pertambahan pasti terjadi. Data terakhir dari Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, hari ini ada 188 kasus positif baru.

Kecuali Mahakam Ulu, jumlah positif corona ini menyebar di 9 kabupaten/kota lainnya. Dengan tambahan tersebut akumulasi positif COVID-19 menjadi 67.582 kasus, dengan 63.955 pasien sudah alami kesembuhan. Menyisakan 2.016 orang dalam perawatan mandiri atau isolasi rumah sakit. Sayangnya 1.611 tak bisa diselamatkan.

“Statistik tersebut tak bisa disepelekan. Itu artinya COVID-19 memang belum terkendali,” imbuhnya.

Baca Juga: Perbaikan Teluk Bajau Samarinda Seberang Digaransi Selesai Tahun Ini

2. Takut dengan efek samping belajar dari rumah terus menerus

Ancaman Learning Loss, DPRD Kaltim Sorot Sistem Belajar DaringIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Meski demikian, kata Rusman pemerintah harus segera mencari formula terbaik bila hendak menerapkan kembali sekolah online atau daring. Terhitung setahun sejak wabah ini melanda Benua Etam pada awal Maret 2020 lalu.

Semenjak itu belajar jarak jauh diterapkan. Para pelajar ini hanya bisa menatap layar gawai berjam-jam. Kondisi tersebut tentu bisa dimaklumi, namun tak bisa juga dibiarkan berlarut-larut.

“Saya takutnya bisa ada efek samping yang tak diinginkan,” tegasnya.

3. Pemerintah harus sediakan solusi dengan ancaman learning loss

Ancaman Learning Loss, DPRD Kaltim Sorot Sistem Belajar DaringIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Dampak yang dimaksud Rusman tak lain adalah learning loss. Kondisi ini terjadi lantaran pembelajaran yang tidak optimal. Ditambah, diberlakukannya kurikulum darurat karena COVID-19. Konsekuensi tersebut berlaku bagi semua jenjang pendidikan.

Mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Lebih-lebih bagi pelajar yang minim fasilitas saat pelajaran jarak jauh. Mulai dari gawai hingga internet. Akibatnya berpengaruh kepada penurunan capaian belajar.

“Memang harus ada kompensasi dan solusi untuk membenahi sistem belajar daring itu. Kalau tidak ada sisi yang dikorbankan. Learning loss tadi,” pungkasnya.

Baca Juga: Gubernur Isran Tunda Sekolah Tatap Muka, Ini Respons Disdik Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya