Berlutut di Depan Ketua DPRD, Ibu dari Pasar Segiri Minta Relokasi

Ibu itu minta pemerintah merelokasi rumahnya

Samarinda, IDN Times - Puluhan orang yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) mengadukan suara hatinya ke DPRD Samarinda pada Kamis (9/7/2020). Satu per satu orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Pasar Segiri mengutarakan kegelisahan.

“Orang tua saya dulunya pedagang yang berjualan di Pasar Segiri. Saya sudah 40 tahun lebih tinggal di sana (RT 28),” ujar Nadira di ruang rapat utama DPRD Samarinda.

1. Warga tak punya pilihan selain tinggal di dalam Pasar Segiri

Berlutut di Depan Ketua DPRD, Ibu dari Pasar Segiri Minta RelokasiRapat dengar pendapat warga Pasar Segiri dengan pemkot dan DPRD Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Mengenakan jilbab dan baju hitam dengan pita merah di lengan kiri sebagai penanda, Nadira kembali berkisah. Pekerjaan orangtuanya pun kembali dia lanjutkan demi kebutuhan hidup keluarga. Perempuan 47 tahun ini mengakui tak punya pilihan selain menetap di bantaran SKM segmen Pasar Segiri.

“Pekerjaan kami hanya berdagang, mendapatkan untung puluhan ribu saja sudah bersyukur untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.

2. Warga berlutut demi mendapatkan keringanan dari pembuat kebijakan

Berlutut di Depan Ketua DPRD, Ibu dari Pasar Segiri Minta RelokasiRapat dengar pendapat warga Pasar Segiri dengan pemkot dan DPRD Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Dengan penghasilan demikian, kata Nadira, bagaimana bisa menabung membangun rumah. Dia kemudian berdiri dan langsung menuju ke arah depan meja pimpinan rapat lalu bersujud memohon agar pemerintah menunda pembongkaran dan membuat program relokasi.

“Saya gak pernah berlutut selain sama Allah, tapi kali ini saya mohon kebijakan bapak-bapak sekalian,” imbuhnya.

Baca Juga: [BREAKING] Penertiban Rumah RT 28 Bantaran SKM Diadang Ratusan Warga

3. Berharap pemerintah mengerti dengan kesulitan warga Pasar Segiri

Berlutut di Depan Ketua DPRD, Ibu dari Pasar Segiri Minta RelokasiWarga RT 28, di sempadan Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda yang bakal direlokasi (IDN Times/Yuda Almerio)

Ketua FKMPS Andi Samsul Bahri menerangkan, permintaan warga tak banyak cukup relokasi saja. Sebab mencari tempat tinggal baru saat ini sangat mahal. Pihaknya tak pernah menolak, hanya saja ingin pemerintah memikirkan untuk menunda pembongkaran lebih dulu.

“Semoga bapak-bapak yang terhormat bisa mengerti apa yang kami rasakan sekarang, biaya hidup sekarang sangat mahal terutama biaya mengontrak rumah. Kasihan anak-anak kami,” pungkasnya.

Baca Juga: Satpol PP Bakal Panggil Polisi Amankan Pembongkaran Rumah di SKM

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya