Ketua IDI Kaltim Sempat Alami Stres sebelum Disuntik Vaksin COVID-19

Samarinda, IDN Times - Siapa sangka menjalani proses vaksinasi bisa bikin Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim Nataniel Tandirogang kejang-kejang dan stres. Usut punya usut, itu hanyalah gimik. Agar 10 penerima imunisasi lainnya tak tegang.
“Sengaja demikian, karena lihat ada kawan yang tegang saat hendak divaksin. Ini biar rileks saja,” ujar Nataniel saat dikonfirmasi pada Kamis (14/1/2021) sore.
1. Sebelum maju menerima suntik vaksin COVID-19, ketua IDI Kaltim sempat stres
Total ada sebelas figur yang jalani vaksinasi. Mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Muhammad Sabani, Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Nataniel Tandirogang, Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), David Hariadi Masjhoer, Hakim Pengadilan Tinggi Kaltim, Riyadi Sunindyo Florentinus.
Lalu ada juga Shanty Sintessa, Kepala UPTD Rumah Sakit Mata Kaltim, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda, Siti Chalimatus Sakdiyah, Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim, Prihatin, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun kemudian terakhir Bambang Bachtiar, Wakajati Kaltim.
Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Hadi Mulyadi tak turut dalam agenda tersebut. Jika Isran karena usia, sedangkan Hadi penyintas COVID-19. Proses vaksinasi dimulai dari pukul 09.00-14.00 WITA dan berlangsung selama lima jam. Dia pun mengaku sebelum maju juga sempat alami stres. Terlebih saat berada di depan jantung berdegup kencang.
“Makanya saya sempat minta izin agar menenangkan diri dulu,” tuturnya.
2. Penerima vaksin COVID-19 tak boleh hipertensi
Dari belasan pejabat publik penerima vaksin, enam di antaranya harus jalani pemeriksaan ulang. Salah satunya Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto. Musababnya tekanan darahnya saat itu tinggi. Setelah istirahat selama beberapa menit tensinya kembali normal. Meski demikian, kesebelas tokoh masyarakat ini sudah pungkas jalani proses vaksinasi. Kata Nataniel, syarat penerima vaksin memang tak boleh tinggi tekanan darahnya. Harus berada di 120-140. Sehingga di atas itu harus dijalani pemeriksaan ulang.
“Saya sendiri berada 130. Sementara ini yang punya hipertensi tak boleh divaksin, mungkin ada kajian lebih lanjut mengenai itu,” imbuhnya.
Baca Juga: Meski Vaksin COVID-19 Tersedia, Warga Kaltim Tetap Diminta Taat Prokes
3. Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto minta warga tak takut divaksinasi
Terpisah, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto mengaku sebelum menerima suntikan vaksin memang ada catatan. Namun hal tersebut tak menjadi kendala. Dia tetap disuntik imun agar terhindar dari penyebaran virus corona. Tak hanya itu, dirinya pun yakin vaksin Sinovac ini telah lulus uji klinis demi menangkal wabah.
“Kondisi saya baik-baik saja, karena itu mari kita sama-sama divaksin demi reduksi penyebaran virus corona,” pungkasnya.
Baca Juga: Ini Daftar Tokoh di Kaltim yang akan Disuntik Pertama Vaksin COVID-19