Legislator Beberkan Penyebab Longsor di Dekat Jembatan Samarinda

Dewan minta kontraktor pelaksana bertanggung jawab

Samarinda, IDN Times - Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) dalam pengawasan. Semua disebabkan longsor di sekitar fondasi kaki jembatan sehingga dikhawatirkan membawa dampak negatif terhadap keselamatan pengguna. 

Semua jenis kendaraan pun dilarang melintas dengan batas waktu tak ditentukan. Sejumlah legislator di Kaltim angkat bicara terkait persoalan tersebut.

“Menurut kami longsor dan abrasi tersebut disebabkan oleh kegiatan penimbunan (pengerjaan proyek instalasi pegolahan air/IPA) di kawasan tersebut. Sehingga jadi beban kemudian longsor,” ujar Jasno, anggota Komisi III DPRD Samarinda saat dikonfirmasi, Selasa (27/4/2021). 

1. Kontraktor pelaksana pembangunan IPA harus bertanggung jawab

Legislator Beberkan Penyebab Longsor di Dekat Jembatan SamarindaKondisi terkini Jembatan Mahkota II di Samarinda usai abrasi. Akibat kejadian itu pylon jembatan bergeser (Dok.IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut, Jasno menegaskan bila kontraktor ini memang harus bertanggung jawab dengan kejadian tersebut. Itu sebab koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus dilakukan. Baik provinsi dan kota, pasalnya proyek ini melibatkan dana dari Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim dan pusat.

Total anggaran yang dihabiskan saat itu adalah Rp568,3 miliar. Nah, perencanaan perbaikan kawasan yang longsor ini harus benar-benar matang.

“Dari awal kami sudah kasih tahu jangan ditimbun ke arah sungai karena ini daerah agak rawan. Ternyata mereka timbun dalam rangka reklamasi kemudian penurapan,” bebernya.

Baca Juga: Pylon Jembatan Samarinda Geser, Pakar Konstruksi : Itu Sudah Bahaya

2. Jembatan Mahkota II sangat vital bagi masyarakat

Legislator Beberkan Penyebab Longsor di Dekat Jembatan SamarindaRetak di atas Jembatan Mahkota II Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Menurut politisi PAN ini, seharusnya sebelum direklamasi baiknya penurapan lebih dahulu. Dengan demikian potensi longsor tersebut bisa dikurangi. Beban dari timbunan tanah ini lah yang membuat tanah ambles ke sungai sepanjang 50 meter.

“Ini harus menjadi perhatian kontraktor pelaksana,” pintanya.

Sebagai informasi, pembangunan Jembatan Mahkota II dimulai pada 2002. Habiskan waktu satu dekade lebih agar bisa dilintasi pada 2017 lalu. Pembangunan Jembatan Mahkota II ini habiskan dana Rp568,3 miliar bersumber dari dana APBN dan APBD Kaltim dan Samarinda. Dengan panjang 1.428 meter, jembatan ini menghubungkan dua kecamatan yakni Palaran dan Sambutan. Tak hanya itu, warga yang berada di Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara juga kerap menggunakan jembatan ini bila hendak ke Samarinda. Dengan demikian jembatan ini begitu krusial bagi Kota Tepian.

“Jembatan ini memang vital, penutupan itu paling tidak untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan. Makanya kami juga mendukung,” ujar Syafruddin, anggota Komisi III DPRD Kaltim saat dikonfirmasi terpisah.

3. Pemerintah diminta mengambil langkah tegas, urusan jembatan jangan dianggap sepele

Legislator Beberkan Penyebab Longsor di Dekat Jembatan SamarindaIlustrasi Kaltim Silent atau Kaltim Berdiam di Rumah. Potret Samarinda di Jembatan Mahkota II (IDN Times/Yuda Almerio)

Udin sapaan karibnya menuturkan, pemerintah memang harus mengambil langkah tegas, sebab urusan jembatan ini tak bisa dianggap sepele. Dalam waktu dekat inspeksi dilakukan. Besar harapan tim kajian jembatan yang diminta menyelidiki persoalan ini bisa cekatan.

“Kalau bisa penurapan segera dilakukan agar longsor susulan tak terjadi,” pungkasnya.

Baca Juga: Bisa Runtuh, Jembatan Mahkota II Samarinda Ditutup Sementara

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya