MUI Kaltim Tegur Keras Pendaftar CPNS yang Minta Wejangan ke Dukun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Ramai-ramai calon pegawai negeri sipil (CPNS) meminta petunjuk dari konsultan spiritual alias dukun mendapat teguran keras Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim. Maklum tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran agama. Apapun yang jadi alasan, walau sekadar bertanya tanpa mempercayai perkataan dari konsultan spiritual tersebut juga dilarang. Demikian dikatakan Wakil Ketua MUI Kaltim, Haiban pada Kamis (28/11) sore.
"Bagi yang sudah bertanya kepada dukun segera bertobat," ucapnya.
1. Pendaftar CPNS sebaiknya bertanya kepada ahlinya
Haiban mengatakan, untuk peserta CPNS, terutama yang beragama muslim sebaiknya melaksanakan salat istikharah agar ditunjukkan jalan yang benar. Bila hamba-Nya meminta dengan sungguh pasti Allah berikan yang terbaik.
Selain itu, cara lain bisa dilakukan yakni bertanya kepada ahlinya. Misalnya saja, mengajukan tanya kepada kawan-kawan yang sudah pernah ikut tes dan lulus sebagai PNS atau abdi negara. Bisa juga kepada mereka yang sudah pensiun sebagai PNS.
"Mereka pasti lebih tahu karena sudah mengalami langsung," tegasnya.
Baca Juga: Jumlah Pendaftar CPNSD di Balikpapan Capai Lebih dari 6 Ribu Orang
2. Nabi menyatakan siapa yang mendatangi dukun berarti mengingkari Alquran
Menurut Haiban, bertanya kepada dukun maupun konsultan spiritual jelas saja tak tepat sebab mereka bukan ahlinya dan langkah itu merupakan kekeliruan. Meski tak kasat mata, bukan berarti manusia tidak bisa mendapatkan bantuan dari makhluk astral seperti jin. Perlu diingat, mereka yang beragama, selain bertanya dengan sesama yang dianggap kompeten juga harus menyerahkan semuanya kepada empunya kehidupan, yakni Allah SWT.
"Nabi sudah menyatakan siapa yang mendatangi dukun dan menanyakan suatu hal, kemudian dia membenarkan berarti dia telah mengingkari Alquran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad," tegasnya lagi.
3. Manusia yang memilih dukun untuk jalan pintas akan merugi
Haiban mengatakan, manusia yang memilih dukun sebagai jalan pintas seperti ini adalah manusia yang akan merugi. Sebab mendatangi kemudian mempercayai jampi dari dukun sama saja mencari sesuatu hal yang kecil, tetapi mengorbankan hal besar. Sederhananya seperti ini, berhasil menjaring gerombolan ikan teri, namun melepaskan ikan kakap yang turut ikut di dalamnya.
"Kita hidup di dunia berapa lama sih, katakanlah sekarang usianya 25 tahun. Terus berhasil jadi pegawai hingga umur 60 tahun yang berarti ada waktu 35 tahun jadi pegawai. Hanya 35 tahun saja kemudian tidak ada apa-apanya lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Demi Lulus, Ramai-Ramai CPNS Minta Jampi-jampi Paranormal Jelang Tes