Pandemik COVID-19, Dua Tahun Pelajar di Kaltim Terpaksa Belajar Online

Virus corona di Kaltim masih fluktuatif

Samarinda, IDN Times - Sejatinya bulan depan atau Juli mendatang semua sekolah di negeri ini sudah memulai sekolah tatap muka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pun sudah memberikan lampu hijau. Meski demikian Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor belum sepakat dengan beleid tersebut.

“Melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) itu tak mudah, perlu dilihat daerah sudah siap atau belum,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi saat dikonfirmasi, Selasa (8/6/2021).

1. Minta Menteri Nadiem evaluasi kesiapan setiap daerah untuk PTM

Pandemik COVID-19, Dua Tahun Pelajar di Kaltim Terpaksa Belajar OnlineSejumlah siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Gegara virus corona nyaris dua tahun pelajar di Kaltim tak menunaikan pola belajar tatap muka. Sanusi pun paham benar dengan kondisi tersebut. Meski demikian pemerintah pusat harus bisa melihat situasi penyebaran COVID-19 di daerah. Di Kaltim saat ini saban hari wabah corona masih bertambah. Meski fluktuatif, tapi saban hari selalu terjadi.

Statistik terakhir menyebut ada tambahan 90 kasus positif baru. Dengan peningkatan tersebut maka akumulasi positif COVID-19 di provinsi ini menjadi 72.244 kasus. Meski demikian ada sebanyak 69.482 pasien alami kesembuhan. Menyisakan 1.022 kasus positif aktif dalam perawatan mandiri atau isolasi di rumah sakit.

Namun 1.740 orang di antaranya tak bisa diselamatkan dari wabah ini. Hingga kini 7 dari 10 kabupaten di Kaltim masih masuk zona merah penyebaran COVID-19.

“Seharusnya menteri (Nadiem Makarim) bertanya dulu. Daerah (Kaltim) ini masuk zona merah, hitam, hijau atau oranye. Jika sudah melihat silakan ngomong begitu (wajib sekolah tatap muka Juli mendatang). Tapi sekali lagi saya ikut perintah Pak Gub,” terangnya.

Baca Juga: Diduga Jual Miras, Belasan THM di Sambutan Samarinda Disegel Satpol PP

2. Disdikbud Kaltim ikut perintah Gubernur Isran

Pandemik COVID-19, Dua Tahun Pelajar di Kaltim Terpaksa Belajar OnlineGubernur Kaltim Isran Noor (IDN Times/Yuda Almerio)

Ya, sampai saat ini Gubernur Isran memang belum memberikan izin untuk PTM. Dalam beberapa kesempatan mantan bupati Kutai Timur itu berpendapat jika kasus corona di provinsi ini memang masih naik turun. Kondisi tersebut pula lah yang membuatnya tak ingin mengambil risiko.

Menunda sekolah tatap muka menjadi cara paling aman, sekaligus jaminan keselamatan kesehatan anak-anak didik. Dia juga berharap daerah yang hendak menerapkan sekolah tatap muka sebaiknya benar-benar dievaluasi dan dikaji kondisi dan perubahan serta perkembangan COVID-19.

“Saya kan anak buah gubernur, kalau kata gubernur tidak dulu, ya, kita tak menerapkan PTM,” tandasnya.

3. Kadis Disdukbud Kaltim mengakui penguasaan materi pelajar berkurang selama pandemik

Pandemik COVID-19, Dua Tahun Pelajar di Kaltim Terpaksa Belajar OnlineSembilan sekolah tingkat SMA/SMK di DIY mulai menggelar uji coba kelas tatap muka, Senin (19/4/2021). IDN Times/Tunggul Damarjati

Beberapa daerah di Kaltim memang sudah menerapkan PTM. Samarinda misalnya, sejak beberapa bulan lalu sudah memberikan izin sejumlah sekolah untuk belajar langsung di sekolah. Tentunya dengan prokes ketat. Tak hanya itu, pelaksanaannya pun diawasi satgas. Mengenai itu, Sanusi juga sudah mengevaluasi.

Siapa yang bisa menjamin pelajar yang menunaikan PTM melepaskan maskernya saat naik kendaraan umum. Dari sekolah ke rumah atau sebaliknya. Ihwal ini yang harus diawasi.

“Yang jelas sepanjang PTM saya akui penguasaan materi berkurang. Sebenarnya kami juga berharap bisa PTM, tapi situasinya COVID-19 masih turun naik, kami tak bisa berbuat banyak,” pungkasnya.

Baca Juga: Minim RTH, Pemkot Samarinda Lirik Kawasan Tepian Sungai Mahakam

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya