Rem Blong, Dua Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Fatal di Samarinda

Memilih berkorban, hindari kecelakaan dengan kendaraan lain 

Samarinda, IDN Times - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Bukit Alaya, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, pada Selasa (26/11) sore. Syukurnya dalam kejadian tersebut tak ada korban jiwa. Hanya saja, truk berwarna kuning bernopol KT 8974 BM rusak parah, terutama bagian depannya. 

1. Tak punya firasat buruk, selalu periksa kendaraan sebelum jalan

Rem Blong, Dua Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Fatal di SamarindaTruk yang menabrak pohon di Jalan Bukit Alaya (IDN Times/Yuda Almerio)

Adalah Rudi Sumardi (40) sang sopir dan kernetnya, Andi (20) yang selamat dari petaka tersebut. Kepada IDN Times, Rudi berkisah, saat itu dia dan rekannya hendak menuju Perumahan Citraland di kawasan Samarinda Utara dari kawasan Rawa Indah, Kecamatan Sungai Kunjang. Keduanya hendak mengerjakan proyek pemasangan tiang listrik. Dalam perjalanan tersebut, pria yang sudah 10 tahun jadi sopir ini tak punya firasat apa-apa.

"Saya selalu periksa kendaraan sebelum menggunakan. Saya gak berani jalan kalau ada yang gak beres," ucapnya.

Baca Juga: Siswa SD Ditemukan Mengambang, Banjir di Samarinda Makan Korban

2. Rem tiba-tiba blong, truk tak bisa berhenti

Rem Blong, Dua Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Fatal di SamarindaKorban laka Rudi (baju hitam) dan Andi (baju merah) setelah kecelakaan (IDN Times/Yuda Almerio)

Setelah melewati Jalan Pemuda, dia memutuskan untuk mengambil jalur alternatif yakni Jalan Bukit Alaya. Pertimbangannya saat itu Jalan DI Panjaitan bakal macet ketika sore tiba oleh warga yang pulang kerja.

Saat melewati jalur menanjak itu, Rudi juga tak merasakan apa-apa. Rem maupun persneling tak ada masalah. Truk yang dibawanya itu dalam kondisi prima. Sialnya tatkala mendekati jalan menurun setelah melalui tanjakan, Rudi mulai panik. Rem tak berfungsi padahal sebelumnya kondisinya baik. Kakinya pun tak henti-hentinya menekan pedal rem, tapi truk itu tak kunjung setop.

"Saya berkali-kali masuk persneling gak bisa. Rem juga gitu," imbuhnya.

3. Memilih berkorban demi menghindari kecelakaan fatal

Rem Blong, Dua Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Fatal di SamarindaTruk yang alami kecelakaan di Jalan Bukit Alaya (IDN Times/Yuda Almerio)

Tak hilang akal, Rudi yang sudah menahun menjadi sopir ini mencari cara agar tak membawa petaka bagi banyak orang yang ada di jalan saat itu. Syukurnya lagi, saat itu jalan sedang lengang.

Walau demikian, melaju dengan kecepatan 80 km per jam pilihannya sedikit. Jalan terus hingga ujung jalan atau banting kemudi kiri kemudian kanan kemudian menabrakan kendaraan agar berhenti. Pilihan kedua diambil. Saat itu, dia sudah memberi aba-aba kepada Andi, kernetnya saat melihat pohon besar di sebelah kiri jalan. Kemudi dibanting kiri dan dalam hitungan detik truk yang dikendarainya langsung berhenti tatkala menabrak pohon besar.

"Kalau lurus terus bisa celakai banyak orang. Hantamkan ke pohon besar saja. Cukup saya yang jadi korban, jangan orang lain juga," akunya.

4. Selamat dari maut, polisi masih menyelidiki

Rem Blong, Dua Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Fatal di SamarindaBrigadir Polisi Yaramel, dari Unit Lantas Polsek Sungai Pinang (IDN Times/Yuda Almerio)

Rudi dan Andi termasuk beruntung karena lepas dari maut. Keduanya hanya luka ringan saja. Andi yang baru sebulan ikut dengan Rudi tak bisa berkata banyak. Tangannya masih bergetar, lebih-lebih saat menghisap sigaret.

Saat kejadian pemuda 20 tahun refleks loncat dari kursinya dan melemparkan tubuhnya ke Rudi, maklum bagian kiri yang menghantam pohon. "Kalau dia (Andi) tidak menimpa saya. Bisa jadi jatuh korban," bebernya.

Brigadir Polisi Yaramel, dari Unit Lantas Polsek Sungai Pinang mengatakan, pihaknya sudah melakukan meminta keterangan sejumlah saksi di lapangan. "Kejadian ini masih kami selidiki, dugaan sementara itu rem blong. Informasi didapat dari keterangan saksi dan sopir," tutupnya.

Baca Juga: Bocah Empat Tahun Menghilang Misterius di Samarinda

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya