TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Misteri Desa Muara Enggelam, Ada Pohon Setia Raja dan Kota Tak Telihat

Kota gaib digambarkan memiliki jalan tol dan mobil

Pohon Setia Raja, pohon yang berdiri sendiri di tengah Danau Melintang tepat berada di depan desa Muara Enggelam, Kutai Kartanegara (Kaltim) (IDN Times/Riani Rahayu)

Tenggarong, IDN Times - Desa Muara Enggelam di Kabupaten Kutai Kartaegara, Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki kisah mistik yang jarang diketahui orang banyak. Salah satunya kisah pohon Setia Raja yang menjadi awal berdirinya desa tersebut.

Konon di sekitar pohon tersebut diyakini terdapat kota gaib tak kasat mata. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Heri Cahyadi menggambarkan kota gaib tersebut memiliki peradaban yang sangat modern.

"Kota itu terlihat di Danau Melintang ini, disebutkan kalau kehidupannya modern. Ada gedung tingginya dan banyak mobil lalu lalang," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga: Presiden Jokowi Pantau Penyaluran Bansos di Balikpapan 

1. Digambarkan memiliki jalan tol

Ilustrasi jalan Tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Selain terlihat modern, Heri juga menyebut jika kota gaib tersebut memiliki jalan tol yang sangat panjang. Jalan itu pun bermuara dari pohon Setia Raja dan melintang di sepanjang Danau Melintang.

"Jadi karena itu kota, ada juga jalan tolnya. Lebih medern, lah. Di situ mobilnya lewat," jelasnya.

2. Cerita asal mula disebut pohon Setia Raja

Pohon Setia Raja (IDN Times/Riani Rahayu)

Cerita itu pun berkembang sejak 2014 lalu. Di mana ayah angkat Heri, pak Popo tetua asal Tenggarong berkunjung ke desa Muara Enggelam. Saat menuju ke Muara Enggelam, pak Popo sempat meminta kepada motoris kapal untuk mengantarnya ke pohon Setia Raja.

"Di saja beliau berkomunikasi dengan penunggunya. Setelah itu masuk ke Desa Muara Enggelam. Malamnya sekitar jam 1 malam beliau dijemout oleh makhluk gaib dan menceritakan soal asal-usul kota gaib itu," terangnya.

Diceritakan, pohon Setia Raja merupakan awal pengabdian makhluk gaib kepada Sultan abad ke-17, yakni Sultan Adji Muhammad Sulaiman.

Berawal dari permintaan Sultan kepada para pangeran mencari pohon yang kuat untuk membangun masjid, hingga akhirnya bertemu makhluk penunggu Muara Enggelam dan akhirnya mengabdi kepada Sultan.

Baca Juga: Ini Fakta Menarik tentang Samarinda yang Wajib Kalian Tahu

Berita Terkini Lainnya