Ilustrasi tongkang yang mengangkut hasil tambang, batu bara, saat melewati Jembatan Kembar di Sungai Mahakam di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)
Saat festival Erau digelar, masyarakat Kutai melaksanakan prosesi sakral bernama Ngulur Naga sebagai bagian dari upacara Tijak Tanah dan Mandi ke Tepian. Ritual ini melambangkan kekuatan dan penghormatan terhadap leluhur.
Menurut legenda setempat, lahirnya Raja Kutai Kartanegara terkait dengan naga penghuni Sungai Mahakam. Cerita ini terus hidup dalam masyarakat Kutai dan menambah mistisnya sungai ini.
Ada pepatah lokal yang bilang, "Sekali minum air Sungai Mahakam, pasti ingin kembali ke Kalimantan." Pepatah ini menggambarkan betapa kuatnya daya tarik sungai ini bagi siapa pun yang berkunjung.
Dari sejarah, budaya, hingga kehidupan masyarakat yang terus berdampingan dengan alam, Sungai Mahakam adalah bukti bahwa alam Kalimantan Timur menyimpan keindahan dan warisan yang berharga.