Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kiat Membangun Pola Pikir yang Selaras dengan Cita-cita

ilustrasi sosok tenang (pexels.com/George Milton)
ilustrasi sosok tenang (pexels.com/George Milton)

Kehidupan yang terarah salah satunya dicerminkan dari cita-cita. Setiap orang tentu menginginkan cita-cita hidup tercapai sesuai yang diharapkan. Tapi kembali lagi, dalam rangka meraih cita-cita tidak bisa dipisahkan dari pola pikir. Kita harus menyelaraskan agar keduanya berjalan beriringan.

Ternyata, membangun pola pikir yang selaras dengan cita-cita juga tidak mudah. Pada situasi tertentu, bisa saja kita terjebak pola pikir tidak realistis. Kondisi demikian tentu menjadi pertimbangan tersendiri. Inilah rangkaian kiat yang bisa dilakukan agar pola pikir dan cita-cita berjalan beriringan.

1. Menentukan daftar pencapaian yang ingin diraih

ilustrasi perencanaan cermat (unsplash.com/Alvaro reyes)
ilustrasi perencanaan cermat (unsplash.com/Alvaro reyes)

Untuk meraih suatu pencapaian, tentu kita harus mengerahkan pikiran secara penuh. Karena ini yang berperan besar dalam menyusun rencana dan strategi. Oleh sebab itu, antara pola pikir dengan cita-cita harus dibangun selaras.

Terdapat kiat penting yang bisa kamu terapkan. Langkah awal, tentukan daftar pencapaian yang ingin diraih dalam jangka pendek. Termasuk menentukan dengan jelas apa yang menjadi keinginan dalam hidup. Apakah itu karier tertentu, pencapaian pribadi, atau kontribusi kepada masyarakat.

2. Pecah menjadi tujuan yang kecil dan terukur

ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Antara pola pikir dengan cita-cita harus berjalan selaras. Tentu ini memengaruhi kelancaran dalam meraih tujuan. Perlu diketahui, upaya menyelaraskan pola pikir dengan cita-cita hidup hanya diri sendiri yang bisa melakukan.

Bagaimana caranya? Tentu dengan memecah tujuan menjadi lebih kecil dan terukur. Tetapkan fase kecil yang harus dilewati beserta langkah perbaikan yang dilakukan. Tujuan yang lebih rinci dapat melacak kemajuan secara sistematis.

3. Mengintegrasikan prinsip dan pendirian dalam pengambilan keputusan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Cottonbro studio)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Cottonbro studio)

Pola pikir tidak terbentuk dengan sendirinya. Ini melibatkan sejumlah prinsip dan pendirian yang menjadi pedoman dalam menjalani hidup. Tentu kita harus memahami konsep ini dengan baik jika ingin menciptakan pola pikir bijaksana.

Di sinilah kunci membangun pola pikir yang selaras dengan cita-cita. Prinsip dan pendirian harus diintegrasikan dalam pengambilan keputusan. Jangan sampai kebijakan yang diambil bertentangan dengan nilai dan norma yang dianut. Karena ini justru menyulitkan langkah sendiri.

4. Menerapkan sikap open minded

ilustrasi berpikir realistis (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berpikir realistis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita hidup di tengah lingkungan yang bersifat dinamis. Perubahan terjadi dengan sangat cepat. Baik menyangkut perubahan dalam skala kecil maupun besar. Sebagai manusia, sudah keharusan memiliki sikap terbuka dan mampu menyaring setiap perubahan yang terjadi.

Fakta demikian menjadi poin penting dalam upaya membangun pola pikir yang selaras dengan cita-cita. Tentu kita harus menerapkan sikap open minded dalam menghadapi laju perubahan zaman. Karena tidak semua hal yang berbeda itu buruk. Adakalanya perubahan justru membawa kemajuan dan menjadi jembatan meraih cita-cita.

5. Jangan lupa dengan pola pikir fleksibel

ilustrasi berpikir (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Gustavo Fring)

Siapa yang tidak menginginkan cita-cita hidup tercapai secara menyeluruh? Bisa dipastikan setiap orang menginginkan. Tapi kembali lagi, untuk mewujudkan cita-cita hidup harus memiliki pola pikir matang yang selaras dengan tujuan.

Tapi apakah mungkin kita membangun pola pikir yang selaras dengan cita-cita? Tentu saja. Kuncinya dengan menerapkan fleksibilitas dalam setiap tindakan. Jangan hanya terpaku pada satu standar. Ketika seseorang sudah memiliki pola pikir fleksibel, ia akan pandai beradaptasi.

6. Menjaga keseimbangan mental maupun pikiran

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Ines Cancela)
ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Ines Cancela)

Sudahkah memiliki pola pikir yang selaras dengan cita-cita? Tentu menjadi pertanyaan yang patut direnungkan. Adakalanya antara pola pikir dengan cita-cita saling bertolak belakang. Jika sudah seperti ini, tentu akan mempengaruhi rencana dan strategi yang disusun.

Lantas, apa yang harus dilakukan agar pola pikir dan cita-cita bisa berjalan beriringan? Jawabannya adalah keseimbangan mental maupun pikiran. Boleh saja memiliki ambisi menggebu-gebu. Tapi jangan sampai membebani diri dengan target yang susah dicapai.

7. Bersyukur dan mengapresiasi setiap pencapaian

ilustrasi kehidupan seimbang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kehidupan seimbang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sejatinya membangun pola pikir yang selaras dengan cita-cita adalah tantangan. Hal ini terjadi karena pola pikir berubah mengikuti situasi. Meskipun begitu, kita tetap memiliki peluang untuk menyelaraskan keduanya. Pastinya harus menerapkan cara yang tepat.

Kira-kira, apa yang harus dilakukan? Salah satunya adalah bersyukur dan mengapresiasi setiap pencapaian. Hargai setiap langkah kecil menuju cita-cita. Bersyukur dan mengapresiasi diri membantu kita tetap semangat sekaligus termotivasi.

Ketika pola pikir dan cita-cita berjalan selaras, akan lebih mudah dalam merealisasikan tujuan. Mengingat akan hal tersebut, kita harus memastikan keduanya berjalan beriringan. Cita-cita hidup tidak berakhir sebagai wacana, namun terealisasi sesuai dengan ekspektasi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us

Latest Life Kalimantan Timur

See More

[Quiz] Kamu Beach Explorer atau Traveler Sejati di Alam Kalimantan?

13 Agu 2025, 05:00 WIBLife