Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tips Jitu Kelola Amarah ala Psikolog, Bikin Hidup Lebih Chill!

unsplash/Andre Hunter

Balikpapan, IDN Times - Marah itu manusiawi banget, guys. Siapa sih yang gak pernah ngerasain emosi ini? Tapi, gimana cara kita menghadapinya, itu yang bikin beda.

Sarwendah Indrarani, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Klinik Fajar Darma Balikpapan, menjelaskan bahwa marah adalah respons alami yang punya berbagai level intensitas, mulai dari kesal biasa sampai marah besar.

"Marah muncul karena kita merasa ada ancaman, entah itu untuk diri sendiri, orang tersayang, properti, atau bahkan harga diri," jelasnya.

1. Reaksi dan dampak yang timbul karena kemarahan

unsplash/Ali Yahya

Marah sebenarnya sinyal dari tubuh kita kalau ada yang gak beres. Saat marah, tubuh bereaksi secara fisik: detak jantung naik, otot tegang, sampai muka merah. Pikiran kita pun ikut kacau, bikin persepsi jadi negatif. Bahkan, perilaku kita juga bisa berubah, kayak tiba-tiba nge-banting pintu atau pergi gitu aja.

Tapi hati-hati, guys. Kalau gak dikelola, marah bisa bikin kesehatan terganggu, suasana hati rusak, dan bahkan memperburuk hubungan dengan orang lain.

2. Kenali penyebab kemarahan dan atur rencana menghadapinya

unsplash/Engin Akyurt

Menurut Sarwendah, salah satu kunci untuk kelola marah adalah tahu apa yang bikin kamu emosi. Bisa jadi karena orang tertentu, kejadian yang gak enak, kurang tidur, atau bahkan kecewa sama diri sendiri.

Penting juga buat peka sama tanda-tanda fisik saat marah, seperti suara mulai bergetar, tangan gemetar, atau kepala pusing. Ini sinyal tubuhmu untuk segera cari cara menenangkan diri.

3. Cara mengelola marah agar tak sampai meledak

Unsplash/Christian Erfurt

Cara Chill Hadapi Marah ala Sarwendah

  • Tarik Napas, Atur Volume Suara
    Jangan langsung teriak atau ngomel. Coba tarik napas pelan-pelan, hitung sampai 10 atau 20. Ini bakal kasih kamu waktu buat mikir lebih jernih.
  • Jangan Impulsif
    Hindari nulis atau ngomong pas emosi lagi tinggi-tingginya. Tunggu sampai hati tenang, baru deh fokus bahas masalahnya dengan santai.
  • Jaga Jarak Sejenak
    Kalau situasi udah gak terkendali, tinggalkan dulu tempat atau orang yang bikin kamu kesal. Sempatkan buat jalan-jalan, minum air putih, atau bahkan sekadar duduk tenang sambil berdoa.

4. Sharing kepada orang lain dan relaksasi

Sarwendah Indrarani, S.Psi, M.Psi (Dok.pribadi)

Sharing sama teman yang bisa dipercaya juga bisa jadi solusi ampuh. Selain itu, coba lakukan hal-hal yang bikin happy, seperti olahraga, mandi air hangat, dengerin musik, atau sekadar baca buku.

Kalau semua cara di atas belum cukup, gak ada salahnya kok cari bantuan profesional seperti konseling atau terapi. Ingat, menjaga kesehatan mental itu investasi terbaik buat diri kamu sendiri!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mela Hapsari
SG Wibisono
Mela Hapsari
EditorMela Hapsari
Follow Us