Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Makan Buru-Buru Sambil Berdiri? Waspadai 5 Dampak Ngerinya!

ilustrasi makan berdiri (freepik.com/user1452)
ilustrasi makan berdiri (freepik.com/user1452)

Samarinda, IDN Times - Makan itu bukan cuma soal kenyang, tapi juga tentang menikmati dan memberi waktu tubuh buat mencerna dengan baik. Tapi sayangnya, di era serba buru-buru kayak sekarang, banyak orang yang terbiasa makan sambil berdiri. Alasannya? Gak sempat, buru-buru, atau emang udah jadi kebiasaan sejak lama.

Padahal, meskipun kelihatannya sepele, makan sambil berdiri bisa berdampak buruk ke tubuh kalau dilakukan terus-menerus. Ini bukan cuma soal etika atau sopan santun, tapi juga soal kesehatan. Yuk, simak 5 alasan kenapa kamu sebaiknya berhenti makan sambil berdiri, dilansir dari Healthline.com:

1. Menganggu proses pencernaan

ilustrasi gangguan pencernaan (freepik.com/user1452)
ilustrasi gangguan pencernaan (freepik.com/user1452)

Makan sambil berdiri bikin makanan masuk ke perut dengan cepat tanpa dikunyah dengan baik. Akibatnya? Perut bisa terasa begah, kembung, bahkan bisa memicu asam lambung naik. Posisi berdiri bikin otot-otot pencernaan gak kerja maksimal.

Kalau kamu duduk dengan rileks, proses mencerna makanan jadi lebih efisien dan nyaman. Jadi, jangan heran kalau kamu sering merasa gak enak perut setelah makan buru-buru sambil berdiri.

2. Menyebabkan nafsu makan tidak terkontrol

ilustrasi makan banyak (freepik.com/user1452)
ilustrasi makan banyak (freepik.com/user1452)

Pernah gak sih, tiba-tiba sadar udah ngabisin banyak makanan padahal rasanya baru mulai makan? Itu salah satu efek makan sambil berdiri. Saat berdiri, kamu cenderung gak fokus sama makanan dan malah makan lebih cepat.

Karena otak gak dapat sinyal kenyang tepat waktu, kamu jadi makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Kalau dibiasakan, ini bisa jadi pintu masuk ke kenaikan berat badan yang gak disadari, lho!

3. Membuat mudah tersedak

ilustrasi tersedak (freepik.com/user1452)
ilustrasi tersedak (freepik.com/user1452)

Makan sambil berdiri, apalagi dalam keadaan terburu-buru, bikin kamu gak ngunyah makanan dengan benar. Ini bahaya banget, apalagi kalau makan makanan bertekstur keras atau kering. Risiko tersedak jadi lebih tinggi, dan kalau gak ada orang di sekitar, bisa jadi bahaya serius.

Sistem pernapasan dan pencernaan perlu koordinasi yang baik saat menelan. Posisi berdiri yang gak stabil malah bikin proses ini lebih rawan error.

4. Membebani sendi

ilustrasi nyeri sendi (freepik.com/user1452)
ilustrasi nyeri sendi (freepik.com/user1452)

Saat kamu makan sambil berdiri, kaki, lutut, dan punggungmu terus bekerja menopang tubuh. Kalau ini dilakukan terus-menerus, bisa bikin otot cepat lelah dan bahkan memicu nyeri sendi atau punggung.

Buat kamu yang punya masalah varises atau pegal-pegal, makin gak disarankan deh makan sambil berdiri. Duduklah sebentar, kasih waktu tubuh buat istirahat sejenak sambil menikmati makananmu.

5. Tidak merasa nyaman

ilustrasi makan berdiri (freepik.com/user1452)
ilustrasi makan berdiri (freepik.com/user1452)

Makan bukan sekadar rutinitas, tapi juga momen untuk recharge fisik dan mental. Kalau kamu makan sambil berdiri atau sambil jalan, perhatianmu pasti terbagi. Kamu gak benar-benar merasakan rasa, tekstur, atau aroma dari makanan itu sendiri.

Dengan duduk dan fokus saat makan, kamu bisa lebih sadar sama apa yang kamu konsumsi. Ini juga bantu kamu bikin pilihan makanan yang lebih sehat dan sesuai kebutuhan tubuh.

Kelihatannya sepele, tapi cara kamu makan ternyata sama pentingnya dengan apa yang kamu makan. Makan sambil berdiri bisa bikin pencernaan terganggu, risiko tersedak meningkat, dan bikin kamu gak menikmati makanan itu sendiri.

Mulai sekarang, yuk biasain untuk makan sambil duduk tenang. Biar gak cuma kenyang, tapi juga sehat dan bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us