5 Trik Psikologis Jitu untuk Menipu Otak saat Malas Melanda

Setiap orang pasti pernah dilanda rasa malas. Sering kali, kondisi ini bukan karena benar-benar enggan bergerak, melainkan karena otak sedang masuk ke energy preservation mode—situasi ketika otak memilih kenyamanan jangka pendek ketimbang tujuan jangka panjang. Akibatnya, kita cenderung menunda pekerjaan, menghindar, atau merasa bersalah karena tak produktif.
Kabar baiknya, otak bisa “ditipu”. Dengan memahami bagaimana otak merespons kebiasaan, imbalan, dan konteks, kita bisa memunculkan kembali motivasi yang redup. Berikut lima trik psikologis yang bisa membantu mengatasi rasa malas.
1. Mulailah dengan 2 menit saja

Rasa malas sering muncul karena tugas terasa terlalu besar. The Two-Minute Rule membantu memecah beban tersebut menjadi langkah kecil: cukup lakukan selama dua menit. Misalnya, bukan “Harus menulis tiga halaman”, tetapi “Mulai menulis selama dua menit”. Langkah kecil ini memicu activation energy, membuat otak lebih mudah melanjutkan.
2. Gunakan imbalan kecil setelah setiap kemajuan

Otak sangat responsif terhadap dopamin, hormon yang muncul saat kita merasakan kesenangan. Berikan hadiah kecil setiap kali menyelesaikan tugas, seperti menyeruput kopi atau menonton video singkat. Dengan begitu, otak membangun asosiasi positif bahwa bekerja berarti menyenangkan.
3. Ubah “Aku harus” menjadi “Aku memilih”

Cara berbicara kepada diri sendiri memengaruhi motivasi. Kalimat “Aku harus kerja” memicu resistensi, sedangkan “Aku memilih untuk kerja” memberi rasa kendali. Perubahan kecil ini mengaktifkan sense of autonomy, salah satu sumber motivasi internal paling kuat.
4. Gunakan ilusi progres untuk memicu kepuasan

Otak menyukai bukti kemajuan, sekecil apa pun. Mencentang daftar tugas atau mencatat progres harian bisa memicu pelepasan dopamin. Visualisasi progres ini membuat otak terdorong untuk terus melanjutkan pekerjaan.
5. Atur lingkungan untuk memancing aksi

Lingkungan berantakan atau terlalu nyaman memberi sinyal “waktunya santai”. Ubah suasana dengan merapikan meja, membuka tirai, mengganti posisi duduk, atau memutar musik instrumental. Environmental cue ini membantu otak berpindah ke mode kerja.
Rasa malas bukan musuh, melainkan sinyal bahwa kita perlu pendekatan berbeda. Dengan memanfaatkan trik psikologis di atas, motivasi bisa muncul kembali bahkan ketika energi sedang turun. Kuncinya bukan menunggu semangat datang, melainkan menciptakannya lewat langkah kecil yang membuat otak siap berkata, “Aku bisa mulai sekarang.”
















