Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Selamat Jalan, Awang Faroek Ishak: Pemimpin Visioner di Kaltim

Awang Faroek Ishak saat memberikan keterangan pers terkait pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Samarinda, IDN Times - Kalimantan Timur (Kaltim), provinsi yang terkenal dengan kekayaan alamnya, kini berduka atas kepergian salah satu putra terbaiknya, Awang Faroek Ishak.

Tokoh berdarah Kutai yang telah mengabdikan hidupnya untuk membangun Benua Etam ini meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan.

1. Perjalanan dari Tenggarong ke panggung nasional

Gubernur Kaltim Isran Noor saat menerima batuan dari anggota DPR Awang Faroek (IDN Times/Yuda Almrerio)

Lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada 31 Juli 1948, Awang Faroek tumbuh dengan semangat besar untuk membangun daerahnya. Pendidikan awalnya diselesaikan di Tarakan, Tenggarong, hingga Malang, sebelum ia berhasil meraih gelar Magister di Universitas Indonesia.

Pendidikan menjadi landasan kuat dalam setiap langkahnya sebagai pemimpin.

Awang memulai karier sebagai staf di Kantor Gubernur Kaltim pada 1973. Siapa sangka, perjalanan itu membawanya ke posisi strategis, dari menjadi Dekan FKIP Universitas Mulawarman hingga anggota DPR/MPR RI. Bahkan, ia mencetak sejarah sebagai Bupati pertama Kutai Timur setelah pemekaran pada 1999.

2. Puncak karier sebagai Gubernur Kaltim

Gubernur Kaltim Isran Noor saat menerima batuan dari anggota DPR Awang Faroek (IDN Times/Yuda Almrerio)

Puncak karier Awang Faroek adalah ketika ia menjabat sebagai Gubernur Kaltim selama dua periode, 2008-2018. Di bawah kepemimpinannya, Kaltim mengalami transformasi besar, terutama dalam infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.

Ia dikenal sebagai pemimpin yang gigih, visioner, dan penuh semangat dalam memajukan daerahnya.

Tak hanya soal pembangunan fisik, Awang juga kerap menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi muda. Ia percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah kunci bagi masa depan Kaltim. 

3. Jejak yang tak terhapuskan

Gubernur Kaltim Isran Noor saat menerima batuan dari anggota DPR Awang Faroek (IDN Times/Yuda Almrerio)

Awang Faroek bukan hanya pemimpin, tapi juga sosok inspiratif bagi banyak orang. Ia pernah berkata, "Pemimpin itu bukan hanya tentang jabatan, tapi tentang bagaimana kita bisa memberi manfaat bagi orang banyak."

Kini, saat Kaltim tengah bersiap menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia, warisan kepemimpinannya tetap terasa. Langkah-langkah yang telah ia bangun menjadi fondasi kokoh bagi generasi penerus.

Bagi masyarakat di Kaltim, kisah Awang Faroek adalah pengingat bahwa mimpi besar bisa diwujudkan dengan kerja keras dan dedikasi. Dari seorang putra daerah biasa, ia membuktikan bahwa siapa saja bisa menjadi bagian dari perubahan besar.

Selamat jalan, Awang Faroek Ishak. Jasamu akan selalu dikenang oleh masyarakat Kaltim dan Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us