TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tingkatkan Produksi, Petani di Banjarmasin Diimbau Tanam Padi Unggul

Bibit padi unggul bisa dipanen dua kali dalam setahun

Padi unggul yang berhasil dipanen di Kota Banjarmasin 2023 lalu.

Banjarmasin, IDN Times - Lahan pertanian Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diupayakan bisa berfungsi dengan maksimal. Saat ini, lahan yang tersedia untuk menanam padi hanya 2.089 hektare saja. Para petani diimbau untuk menanam bibit padi unggul untuk menambah produksi.

Pemerintah Kota Banjarmasin telah memulai menjalankan sistem produksi panen padi setahun dua kali. Karena selama ini panen padi di kota yang dijuluki Seribu Sungai ini hanya dilakuakan setahun sekali.

1. Produksi beras Banjarmasin belum cakupi kebutuhan warga

Lahan persawahan di Banjarmasin yang siap dicocok tanami padi.

Kepala Bidang Pertaniaan dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Jendrawati mengatakan bahwa Kota Banjarmasin menghasilkan setidaknya 11 ton beras per hektare. Saat ini total jumlah lahan yaitu sebanyak 683 lahan pertanian.

Sementara kebutuhan beras warga Banjarmasin per orangnya 400 gram sehari dan dikalikan jumlah penduduk 667.480 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pihaknya melakukan impor beras dari daerah tetangga.

“Produksi beras di Banjarmasin belum mampu memenuhi kebutuhan warga, oleh sebab itu kita masih berharap beras dari daerah tetangga,” kata Jendrawati.

Baca Juga: Banjarmasin Tingkatkan Pengelolaan Sampah untuk Raih Piala Adipura

2. Petani diharapkan mau tanam padi unggul

Kabid Pertanian DKP3 Kota Banjarmasin, Jendrawati.

Jendra mengatakan untuk menambah produksi beras dengan lahan yang ada, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan ingin mengubah kebiasaan petani. Ia berharap para petani mau beralih menanam jenis padi yang bisa dipanen dua kali setahun.

Jenis padi yang dimaksud jenis unggul, ini masih mirip dengan padi lokal yang biasa ditanam petani Banjarmasin. Meski demikian, teksturnya agak pulen seperti beras dari Pulau Jawa.

Menurut Jendra, mengapa itu bisa panen dua kali setahun, karena padi unggul itu paling cepat hanya berusia 95 hari hingga 100 hari saja. Setelah itu sudah bisa panen. Sementara padi lokal jenis siam yang biasa ditanam petani hanya bisa panen 5 bulan lebih.

“Jika petani mau beralih menanam padi unggul, maka produksi beras Banjarmasin akan bertambah bisa saja dua kali lipat lebih. Karena padi unggul panennya 95 hari, dan saya rasa berasnya juga masih sesuai selera warga Banjarmasin,” katanya.

Berita Terkini Lainnya