TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orang Tua Bidan di Kalbar Harap Polisi Ungkap Kasus Kematian Anaknya

Polisi tunggu hasil autopsi jenazah korban

Ilustrasi penganiayaan korban bersimbah darah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pontianak, IDN Times - Orang tua bidan yang ditemukan tewas mengenaskan meminta polisi tegas menyelidiki kasus tersebut. Korban ditemukan tak bernyawa di sebuah tempat tinggal khusus karyawan perusahaan kelapa sawit di Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kasus tersebut sudah satu minggu berlalu namun pihak kepolisian masih belum mengungkap penyebab pasti kematian korban. Keluarga korban juga berharap polisi segera menangkap pelaku jika korban meninggal karena dibunuh.

“Polisi belum ada menjelaskan penyebab kematian anak saya. Saya cuma diminta bersabar dan berdoa,” jelas orang tua korban, Bugissius, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: HUT Pontianak, Warga Diharapkan Jaga Kondusifitas Pemilu

1. Sepekan berlalu

ilustrasi mayat

Kematian bidan di perusahaan kelapa sawit, Kapuas Hulu masih menjadi misteri. Orangtua korban, Bugissius mengaku hanya diminta bersabar dan banyak berdoa oleh polisi.

Bugissius menerangkan, anaknya yang berinisial HK itu bekerja sebagai bidan di perkebunan kelapa sawit tersebut sudah 1 tahun 3 bulan.

“Selama bekerja, HK memang tinggalnya di mess (tempat tinggal karyawan) perusahaan, tapi sering pulang ke rumah,” ungkap Bugissius.

Ayah korban mengatakan, sebelum peristiwa mengenaskan tersebut, HK merencanakan untuk pulang ke rumah pada Sabtu (21/10/2023). Rencana itu kemudian batal karena pada hari Senin harus bekerja pagi.

“HK biasanya setiap Sabtu pulang ke rumah. Tapi kemarin tidak jadi, karena Senin dia harus masuk pagi,” paparnya.

2. Harap kasus segera terungkap

IDN Times/Mardya Shakti

Bugissius menceritakan, HK kesehariannya memiliki karakter periang, senang bersenda-gurau dan baik hati. Namun HK tidak pernah bercerita jika ada masalah yang menimpanya.

“Harapan saya kasus ini dituntaskan, saya tidak terima atas kematian anak saya yang begitu keji ini,” tegas Bugissius.

Sebelumnya, Kepala Polisi Resor (Kapolres) Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dalam peristiwa tersebut. Hendrawan menerangkan, usai penemuan jenazah, korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Pratama Semitau, untuk dilakukan visum dan autopsi.

“Peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan. Belum bisa kami simpulkan apakah kasus pembunuhan atau bukan, masih menunggu hasil autopsi,” papar Hendrawan.

Baca Juga: Gadis Remaja di Pontianak yang Bakar Bendera Diduga Gangguan Jiwa

Berita Terkini Lainnya