IKN dan Universitas Mulawarman Lestarikan Jamu Nusantara

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa jamu merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Nusantara yang harus dilestarikan dan dikembangkan secara berkelanjutan.

“Jamu adalah warisan budaya seluruh Nusantara, bukan hanya milik Jawa atau Kalimantan. Otorita IKN mendukung penuh pelestariannya, termasuk dengan menyiapkan lahan khusus untuk budidaya tanaman herbal di kawasan IKN,” ujar Basuki.

Ia menambahkan, pengembangan jamu akan dimasukkan dalam program pelestarian biodiversitas dan pemanfaatan lahan hijau sebagai bagian dari visi pembangunan berkelanjutan IKN.

Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, menegaskan bahwa jamu akan menjadi salah satu pilar pembangunan berbasis kearifan lokal di IKN.

“Kami sudah mulai menanam tanaman endemik Kalimantan untuk kebutuhan jamu. Harapannya, masyarakat lokal seperti suku Paser, Kutai, dan Dayak bisa menghidupkan kembali pengetahuan leluhur terkait obat-obatan tradisional,” jelasnya.

Ia juga mengusulkan agar IKN menjadi proyek percontohan pengembangan obat tradisional nasional, seperti yang dilakukan Tiongkok dalam pelestarian pengobatan herbalnya.

Rektor Universitas Mulawarman, Abdunnur, menyambut baik sinergi lintas sektor dalam mendorong pelestarian tanaman herbal Nusantara.

“Kami berkomitmen mendukung pengembangan jamu melalui kolaborasi antara akademisi, Otorita IKN, dan Dewan Jamu Indonesia. Kami menyambut baik langkah Otorita IKN yang telah menyiapkan lahan untuk penanaman tanaman herbal asli Kalimantan,” ujar Abdunnur.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga pada pelestarian nilai-nilai budaya dan kesehatan alami berbasis kekayaan hayati Indonesia.