Kaltim Lockdown karena Virus Corona, RSKD Tambah 6 Ruang Isolasi

17 Mar 2020, 16:30 WIB

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Kanudjoso Djatiwobowo (RSKD) Balikpapan menambah 6 ruang isolasi untuk pasien suspect COVID-19 atau virus corona.

Hal ini menyusul ditetapkannya status local lockdown untuk Provinsi Kalimantan Timur terhitung sejak Selasa (17/3) selama 14 hari, dan RSKD sebagai rumah sakir rujukan pasien terindikasi virus corona.

“Saat ini sudah ada 4 ruang isolasi yang digunakan untuk pasien suspect virus corona, jumlah ini dirasa kurang sehingga kami tambah 6 lagi sehingga total jumlahnya ada 10,” kata Direktur RSKD Balikpapan, Edy Iskandar, Selasa (17/3).

1. Enam pasien diisolasi di RSKD terindikasi virus corona

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Sejak merebaknya wabah virus corona di tanah air hingga saat ini, RSKD Balikpapan sudah merawat pasien suspect corona sebanyak 14 orang.

Para pasien ini merupakan Warga Negara Asing (WNA) dan warga Indonesia yang memiliki riwayat berkunjung ke luar negeri.

“Dari 14 pasien suspect yang dirawat, 8 dinyatakan negatif (virus corona), dan 4 lagi masih menunggu hasil pemeriksaan sampel swab. Dan 2 orang baru masuk,” ujar Iskandar.

2. Ruang TBC digunakan sebagai ruang isolasi

ilustrasi ruang isolasi (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Saat ini RSKD hanya miliki 4 ruang isolasi, sedangkan pasien suspect virus corona terus bertambah sehingga RSKD Balikpapan terpaksa memindahkan 6 pasien TBC ke ruang biasa dan menggunakan 6 ruangan tersebut untuk pasien suspect virus corona.

Namun ruangan ini tidak memiliki tekanan negatif sehingga ruangan ini sebenarnya tidak sesuai standar WHO.

“Jadi saat ini ada 10 ruang isolasi, 4 ruang sudah penuh dengan pasien suspect virus corona, dan 2 pasien suspect lainnya dimasukkan ke ruang TBC. Sedangkan pasien TBC pindah ke ruang biasa. Otomatis saat ini hanya tinggal 4 ruangan saja yang bisa digunakan untuk pasien suspect corona,” ujarnya.

3. Akan gelar pelatihan bagi tenaga medis tentang virus corona

Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Meskipun ruang isolasi telah tersedia, ternyata para tenaga medis di RSKD belum mendapatkan tambahan pengetahuan khusus serta pengalaman dalam menangani virus corona ini.

“Untuk itu dalam waktu dekat kita akan menggelar workshop bagi dokter paru, penyakit dalam, dan perawat bagaimana cara menangani pasien suspect virus corona ini,” jelas Iskandar.

Iskandar juga menambahkan, selain itu pihaknya juga akan mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan dalam penanganan kasus virus corona terutama Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis seperti baju hazmat, kacamata, sarung tangan hingga sepatu pelindung.

Artikel ini ditulis oleh Kontributor Kaltim M. Hilmansyah